– Artikel ini bakal menjelaskan 3 konsep istiqamah menurut pandangan ustadz sufi. Ujar istiqamah secara bahasa adalah sebaliknya bengkok dalam artian istiqamah itu lurus dan tegak. Menurut ahli hakikat istiqamah adalah menepati semua janji dalam artian berupaya menjalankan perintah Allah dan menetapi di jalan nan lurus.
Pengertian jalan nan lurus (sirat al-Mustaqim) yaitu, menjaga batas-batas tawasuth alias menengah dan bertindak setara dalam setiap perkara, misal, dalam makanan, minuman, pakaian, dan lain sebagainya.
Menetapi jalan nan lurus nan berasosiasi dengan kepercayaan dan bumi sama halnya menetapi jalan nan lurus untuk kehidupan akhirat. Oleh lantaran itu, seseorang nan menetapi jalan nan lurus untuk kepercayaan dan dunia, menjadi sebab alias pelantara untuk kebaikannya di alambaka kelak.
Syekh Muhammad bin Abu Bakr Ar-Razi, dalam karyanya Hadaiqul Haqaiq, Fil Mau’idhah wa Tasawwuf, Juz, 1, laman 212 mengutip ungkapan Syekh Abu Ali Advert-Daqaq mengenai 3 konsep istiqamah. Adapun kutipannya sebagai berikut:
وقال أبو على الدقاق : الاستقامة ثلاثة مدارج : أولها: التقويم وهو تأديب النفس. وثانيها: الإقامة وهي تهذيب القلوب. وثالثها: الاستقامة وهي تقريب الأسرار
Artinya: Abu Ali Advert-Daqaq berkata: Istiqomah ada tiga tingkatan, nan pertama adalah perbaikan diri ialah mendidik jiwa, nan kedua adalah penegakan diri ialah menjernihkan hati, dan nan ketiga adalah Istiqomah ialah pendekatan terhadap rahasia-rahasia.
Penjelasan Syekh Abu Ali Advert-Daqaq di atas memberikan pengarahan kepada kita agar kita sering berada dijalan nan lurus dan istiqamah dalam menjalani pengabdian kepada Allah SWT. Dan penjelasan tersebut menginformasikan kepada kita bahwa istiqamah terdiri dari 3 konsep. Adapun ulasannya sebagai berikut:
Pertama, mendidik kepribadian. Untuk mencapai kepada maqam istiqamah seseorang kudu memperbaiki kepribadiannya. Orang nan berkarakter jelek sangat susah untuk istiqamah dan susah untuk menjalani kehidupan nan lurus. Untuk melatih kepribadian nan baik kudu menjalani aturan-aturan nan telah ditetapkan oleh hukum Islam. Dan dia memiliki pengetahuan pengetahuan kepercayaan nan baik.
Kedua, membersihkan hati. Hati nan kotor bakal berakibat jelek terhadap sifat dan perilaku seseorang. Ia bakal merasa malas untuk beragama dan mudah untuk melakukan larangan. Sedangkan hati nan bersih dimudahkan untuk melakukan amal dan tetap berada dijalan nan lurus.
Ketiga, istiqamah pendekatan terhadap rahasia-rahasia. Istiqamah nan terakhir ini adalah buah dari kedisiplinan ibadah alias pengabdian kepada Allah. Dengan begitu dia dapat dekat dengan Allah. Hatinya hidup dan bercahaya dan dia bakal mengetahui beragam rahasia nan orang lain sepertinya tidak menyadarinya. Wallahu a’lam bissawab.
Sumber:
Source link