“Saya lupa minum teh pagi ini, itu sebabnya saya sakit kepala.”

Andai Anda seorang orang india orang, Anda mungkin saja pernah mendengar ini dari seseorang – atau mungkin saja Anda adalah orang yang sepertinya tidak bisa berfungsi tanpa dosis chai harian Anda (dan ya, itu chai, bukan teh chai).

Chai, atau teh, merupakan minuman pokok di hampir semua rumah tangga India dan kini telah menjadi minuman yang digemari di Barat juga. Baik itu secangkir teh panas yang mengepul dari pedagang pinggir jalan atau dibuat oleh ibu Anda, bagi para pencinta chai, meminumnya adalah salah satu momen paling menenangkan di hari itu – bahkan andai suhu di luar 48 derajat Celsius.

Teh merupakan minuman pokok di hampir semua rumah tangga di India. Foto: Unsplash

Tetapi, bagi dalam jumlah besar orang, melewatkan minum chai setiap hari berarti merasakan sakit kepala – atau begitulah yang pernah kita dengar atau mungkin saja pernah kita alami juga.

Namun apakah chai ada hubungannya dengan sakit kepala? Kami bertanya pada para mahir.

'Sepertinya tidak ada bukti langsung'

Teh merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia, juga ada berbagai jenis teh, dari kamomil sampai teh hijau, yang mungkin saja mempunyai berbagai kelebihan bagi tubuh Anda. Tetapi, ketika kita berbicara tentang chai atau teh, yang kita maksud adalah chai susu yang berasal dari India Britania.

Dari chamomile sampai teh susu, ada berbagai jenis teh

Menurut para mahir, teh ini mungkin saja secara tidak langsung membantu Anda mengatasi sakit kepala.

Dr. Roohi Pirzada, seorang dokter senior dan spesialis perawatan kritis di Mumbai, menyampaikan, “Meski demikian sepertinya tidak ada bukti langsung yang menghubungkan pengobatan sakit kepala dengan asupan teh chai, ada baiknya untuk berpikir bahwa teh chai bisa membantu hidrasi sebab dehidrasi bisa memicu sakit kepala.”

Dr. Jyoti Bala Sharma, direktur Neurologi di Rumah Sakit Fortis, Noida, juga setuju dan menyampaikan, chai bisa melegakan sinus hidung dan meredakan sakit kepala sebab sinusitis.

Teh bisa meredakan sakit kepala sebab sinusitis. Foto: Getty Pictures

Alasan lain mengapa chai bisa membantu Anda mengatasi sakit kepala adalah sebab chai biasanya mengandung teh hitam, yang mengandung kafein, yang bisa membantu mengatasi sakit kepala.

Kafein bisa menyempitkan pembuluh darah, dengan begitu berpotensi mengurangi gejala sakit kepala, terutama bagi mereka yang merasakan sakit kepala sebab penghentian konsumsi kafein.

Bahasa IndonesiaSecangkir (150 ml) kopi seduh mengandung 80-120 mg kafein, kopi instan mengandung 50-65 mg, dan teh mengandung 30-65 mg kafein.

Alasan utama

Teh hijau bisa membantu mengatasi sakit kepala, namun efektivitasnya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Berikut ini beberapa alasan yang dikemukakan para mahir tentang mengapa teh hijau bisa membantu mengatasi sakit kepala:

Hidrasi

“Ada baiknya untuk berpikir bahwa teh chai bisa membantu hidrasi sebab sakit kepala bisa dipicu oleh dehidrasi,” ujar Dr. Pirzada.

Rempah-rempah

Salah satu alasan mengapa chai bisa membantu menyembuhkan sakit kepala adalah kandungannya.

Jahe efektif dalam mengobati pasien migrain. Foto: Unsplash

Rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, dan kayu manis, yang umum digunakan dalam chai, mempunyai sifat anti-inflamasi yang bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Misalkan saja, sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa jahe efektif dalam mengobati pasien migrain.

Aromaterapi

Meski demikian belum ada cukup bukti ilmiah yang membuktikan bahwa aromanya bisa menyembuhkan sakit kepala, beberapa mahir percaya bahwa rempah-rempah dalam chai bisa mempunyai efek menenangkan, dengan begitu berpotensi mengurangi sakit kepala terkait stres.

Tetapi, para mahir yakin bahwa sepertinya tidak ada cukup bukti bahwa teh chai membantu mengatasi sakit kepala. Sebaliknya, beberapa mahir berpikir bahwa teh chai justru bisa memicu sakit kepala pada dalam jumlah besar orang, alih-alih menyembuhkannya.

Bisakah chai dikarenakan sakit kepala?

Dr Pirzada menyampaikan, konsumsi teh dan kopi secara berlebihan bisa dikarenakan sakit kepala sebab bila dikonsumsi secara tertata bisa menyempitkan pembuluh darah di otak. Bila dikonsumsi secara tiba-tiba saja dan dalam jangka waktu lama bisa dikarenakan vasodilatasi dengan begitu menimbulkan sakit kepala.

Dr. Sharma juga setuju. Ia menyampaikan teh bisa mengganggu penyerapan zat besi dan zat gizi mikro lainnya, yang dikarenakan kekurangan zat besi dalam tubuh.

“Ada dalam jumlah besar artikel yang saling bertentangan dengan information yang samar juga tidak ada dukungan ilmiah untuk information tersebut. Ada efek samping dari teh seperti penyerapan zat besi yang buruk, kecemasan, gastritis, kegelisahan, dan kurang tidur dengan sakit kepala ringan sampai serius,” tambahnya.

Kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi teh?

Dalam pedoman yang dirilis oleh ICMR, badan observasi telah menyarankan kita untuk menghindari mengonsumsi teh dan bahkan kopi setidak-tidaknya satu jam sebelum dan sesudah makan.

Mengapa? Hal ini menyebabkan adanya stimulan yang disebut tanin, yang seperti kafein, terdapat dalam teh. Tanin ini bisa mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Kadar zat besi yang rendah bisa dikarenakan kekurangan zat besi dan kondisi seperti anemia.

Rempah-rempah yang digunakan dalam chai dikenal sebab sifat antiperadangan dan antioksidannya.
Foto: Pexels

“Teh (chai) sepertinya tidak boleh dikonsumsi sebelum tidur sebab bisa dikarenakan insomnia dan sakit kepala keesokan paginya. Tanin juga bisa menjadi pemicu migrain bagi dalam jumlah besar orang. Teh yang mengandung kafein sepertinya tidak hanya bisa memicu sakit kepala, namun juga bisa dikarenakan ketergantungan, yang bisa mengakibatkan periode kelelahan umum dan berkurangnya energi saat teh sepertinya tidak dikonsumsi,” ujar Dr. Sharma.

Ampas

Jadi, jangan mengharapkan secangkir chai hangat bisa menjadi solusi untuk sakit kepala Anda, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurang minum air sampai perubahan hormon.

Diterbitkan oleh:

Drishti Sharma

Diterbitkan di:

23 Juli 2024

Sumber: indiatoday

Artikel Referensi