Cukup banyak orang mendambakan mimpi berjumpa dengan nabi, lantaran diyakini bahwa mimpi tersebut memiliki makna dan maksud nan spesial. Mimpi ini terus menerus dianggap hal itu sebagai pengalaman religious yang sangat dalam, nan membawa pesan alias petunjuk tertentu. Selain itu, mimpi berjumpa nabi juga diyakini memberikan ketenangan dan keberkahan bagi nan merasakannya. Lantas, bagaimanakah makna mimpi memandang para nabi menurut ulama?

Para ustadz memiliki pandangan nan dengan cara yang berbeda mengenai makna mimpi memandang para nabi. Mereka umumnya sependapat bahwa mimpi tersebut adalah corak komunikasi ilahi nan memiliki nilai religious nan tinggi. Pengalaman ini dianggap hal itu sebagai langkah bagi Allah untuk memberikan petunjuk alias pesan tertentu kepada perseorangan nan bermimpi, serta memberikan rasa ketenangan dan berkah dalam hidup mereka.

Dalam literatur kitab klasik, dijumpai beberapa keterangan mengenai mimpi memandang para nabi menurut keterangan ulama.  Menurut Profesor Abu Saad, mimpi memandang para nabi bisa memiliki makna nan dengan cara yang berbeda sesuai kondisi para nabi nan dilihat dalam mimpi. 

Sebagaimana dalam kitab Mukjam Tafsirul Ahlam, laman 100 berikut,

قال الأستاذ أبو سعد – رحمه الله -: رؤيا الأنبياء صلوات الله عليهم أحد شيئين : إما بشارة، وإما إنذار، ثم هي ضربان أحدهما: أن يرى نبياً على حالته، وهيئته، فذلك دليل على صلاح صاحب الرؤيا، وعزه، وكمال جاهه وظفره بمن عاداه. والثاني : يراه متغير الحال عابس الوجه، فذلك يدل على سوء حاله، وشدة مصيبته، ثم يفرج الله عنه أخيراً، فإن رأى كأنه قتل نبياً؛ دل على أنه يخون في الأمانة، وينقض العهد؛ لقوله تعالى: ﴿ فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَقَتْلِهِمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّ [النساء: ١٥٥[

Artinya : “Profesor Abu Saad – semoga Tuhan merahmatinya – berkata: Bermimpi memandang para nabi, semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka, dapat berfaedah salah satu dari dua perihal : berita baik, alias peringatan. Kemudian mimpi memandang para nabi dibagi dua jenis, pertama : memandang seorang nabi sesuai dengan keadaan dan kondisinya, maka perihal itu pertanda kesalehan si pemimpi, keagungannya, kesempurnaan martabatnya dan kemenangannya atas orang-orang nan memusuhinya . 

Kedua: Dia melihatnya dalam kondisi nan tidak seharusnya, seperti dengan wajah cemberut, maka perihal ini menunjukkan buruknya kondisi ilusionis dan beratnya musibahnya, kemudian Allah menyelamatkannya. Jika dia bermimpi seolah-olah dia membunuh seorang nabi, maka perihal ini menandakan bahwa dia mengingkari kepercayaan dan melanggar perjanjian nan diberikan padanya. Sesuai dengan firman Allah nan maha kuasa: “Maka (Kami norma mereka), lantaran mereka melanggar perjanjian itu, lantaran kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah, dan lantaran mereka telah membunuh nabi-nabi tanpa kewenangan (alasan nan benar) [An-Nisa: 155].”

Berdasarkan keterangan diatas, menurut Profesor Abu Saad, mimpi memandang para nabi bisa memiliki makna nan dengan cara yang berbeda sesuai kondisi para nabi nan dilihat dalam mimpi. Apabila memandang seorang nabi sesuai dengan keadaan dan kondisinya, maka perihal itu pertanda kesalehan si pemimpi, keagungannya, kesempurnaan martabatnya dan kemenangannya atas orang-orang nan memusuhinya . Sedangkan, andai untuk melihat dalam kondisi nan sepertinya tidak seharusnya, seperti dengan wajah cemberut, maka perihal ini memperlihatkan buruknya kondisi ilusionis dan beratnya musibahnya, kemudian Allah menyelamatkannya.

Demikianlah penjelasan mengenai makna mimpi memandang para nabi menurut ulama. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. [Baca juga: Arti Mimpi Menjadi Pemimpin]




Sumber:
Source link

Artikel Referensi