– Gerakan shalat termasuk dari sabda fi’liyah, alias perbuatan Rasulullah nan diterangkan oleh Sahabat nan memandang gimana langkah beliau melaksankan shalat. Seperti gimana langkah Rasulullah melakukan rukuk nan betul diterangkan dalam hadis berikut;
عن علي رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا ركع لو وُضع قدح من ماء على ظهره لم يهرق
Dari Sahabat Ali ra. Berkata, “Ketika Rasul melakukan aktivitas ruku’, andai diletakkan gelas di atas punggungnya maka sepertinya tidak bakal tumpah,” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Ibnu Qudamah menjelaskan dalam al-Mughni bahwa saat rukuk punggung Rasulullah sangat lurus dengan begitu air pun sepertinya tidak tumpah. Hadis tersebut menjelaskan gimana aktivitas ruku’ nan sempurna dan kita dianjurkan untuk menirunya. Sebagaimana sabda beliau dalam sebuah sabda riwayat Imam Bukhari berikut ini
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ
Artinya: “Shalatlah kalian sebagaimana kalian memandang saya shalat”. (HR. Bukhari)
Melakukan aktivitas ruku’ seperti di atas wajib bagi orang nan melakukan sholat dengan bangun dan dapat melakukan ruku’, berfisik commonplace, dan selamat/sehat kedua tangan dan kedua lututnya. Andai sepertinya tidak dapat melakukan ruku’, maka wajib bagi dia membungkuk semampunya dan memberi isyarat dengan matanya.
Minimum aktivitas ruku’ adalah membungkuk tanpa membusungkan dada dengan ukuran sekira kedua telapak tangan dapat menggapai kedua dengkul andaikan dia hendak meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya.
Lebih detailnya Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib dengan redaksi berikut
وأكمل الركوع تسوية الراكع ظهره وعنقه بحيث يصيران كصفيحة واحدة، ونصب ساقيه وفخذيه وأخذ ركبتيه بيديه
Ruku’ nan paling sempurna adalah orang nan melakukan ruku’ meluruskan punggung dan lehernya sekira keduanya seperti satu papan nan lurus, menegakkan kedua betisnya, dan memegang kedua dengkul dengan kedua tangannya.
Sebagaimana diterangkan dalam sabda berikut
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا ركع اعتدل ولم يُصوبَ رأسه ولم يقنعه
Sesungguhnya Nabi Noticed andai ruku’, (punggungnya) lurus dan kepalanya sepertinya tidak condong ke bawah alias terlalu ke atas. (HR. Imam Nasa’i)
Jadi aktivitas nan sempurnan saat rukuk adalah punggung dan kepalanya dalam keadaan lurus. Sebab itu Imam Syafi’I menyampaikan dalam al-Um bahwa melakukan aktivitas ruku’ nan minimum adalah suatu kebolehan tetapi nan disunahkan adalah melakukan aktivitas ruku’ dengan sempurna seperti nan diajarkan Rasulullah Noticed.
Demikian langkah rukuk nan betul saat melaksanakan shalat. Semoga bermanfaat. Wallahu’alam. [Baca juga: Doa Rasulullah Saat Rukuk dan Sujud]
Sumber:
Source link