Saham pembuat mesin Rolls-Royce anjlok hampir 9 persen setelah maskapai penerbangan mengidentifikasi masalahnya.

Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airlines asal Hong Kong telah memulai pemeriksaan seluruh armada pesawat Airbusnya setelah mengidentifikasi kegagalan komponen mesin, yang bisa mengakibatkan saham pembuat mesin Inggris Rolls-Royce turun tajam.

Maskapai itu menyampaikan pada hari Senin bahwa mereka telah membatalkan 24 penerbangan pulang pergi yang beroperasi mencapai akhir hari Selasa dan sejumlah pesawat sepertinya tidak akan beroperasi sepanjang beberapa hari untuk saat ini proses tersebut, yang mereka gambarkan sebagai tindakan pencegahan, diselesaikannya.

Seorang juru bicara Airbus merujuk pertanyaan ke maskapai penerbangan dan Rolls-Royce, yang sepertinya tidak secepatnya menanggapi permintaan komentar.

Saham perusahaan Inggris – satu-satunya penyedia mesin untuk pesawat jet jarak jauh A350 – turun sebanyak 8,8 persen setelah Cathay melaporkan kegagalan komponen mesin.

Kerusakan itu teridentifikasi pada pesawat yang terpaksa kembali ke Hong Kong sepanjang penerbangan menuju Zurich pada hari Senin. Cathay sepertinya tidak menjelaskan komponen tersebut secara rinci, namun menyampaikan bahwasanya itu adalah yang pertama dari jenisnya yang merasakan kerusakan seperti itu pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia.

“Sepanjang ini, kami telah mengidentifikasi sejumlah komponen mesin yang sama yang perlu dirubah. Suku cadang telah diamankan, dan pekerjaan perbaikan sedang berlangsung,” tutur maskapai itu.

Menurut information Flightradar24, pesawat yang dialihkan itu adalah A350-1000, yang lebih besar sekali dari dua style A350 bermesin ganda. Pesawat ini ditenagai oleh XWB-97, mesin jet terbesar Rolls-Royce.

Pesawat yang terlibat dikirim pada Januari 2019, menurut information yang sama.

Sepertinya tidak jelas kapan mesin Rolls-Royce XWB-97 yang terkena memiliki pengaruh pada pertama kali dipasang pada pesawat. Para mahir menyampaikan maskapai penerbangan dan produsen mesin terkadang merubah mesin agar sesuai dengan jadwal perawatan.

Maskapai itu menyampaikan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong dan produsen jet dan mesin.

Cathay mengoperasikan armada gabungan pesawat Boeing dan Airbus dan sementara mempunyai sekitar 100 pesawat yang dipesan, termasuk pesawat kargo, badan sempit, dan badan lebar, dengan hak untuk memperoleh 80 pesawat lainnya.

Sumber: aljazeera.com

Artikel Referensi