Ketika Ritika, seorang wanita berusia 29 tahun dari Delhi, terbang dari Berlin untuk merayakan pensiunnya ayahnya, segalanya tampak sempurna. Ayahnya, seorang penggila bolak-balik, sudah merencanakan beberapa bolak-balik untuk beberapa bulan ke depan. Tetapi, satu setengah tahun kemudian, Ritika mendapati dirinya mengemasi tasnya untuk kembali ke Delhi. Ayahnya, yang dulunya sangat bersemangat, kini merasakan cukup banyak masalah kesehatan, termasuk tanda-tanda depresi.

Depresi masa pensiun, yang terus menerus kali disebabkan oleh tantangan emosional yang menyertai masa pensiun, merupakan masalah yang berkembang di India. Orang-orang yang pernah menjalani kehidupan dinamis yang penuh dengan interaksi sosial, kegiatan sehari-hari, dan tujuan hidup terus menerus kali kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan mendadak dan mencolok yang disebabkan oleh masa pensiun.

Pensiun mempunyai serangkaian manfaat namun juga beberapa tantangan.

“Pensiun, bagi cukup banyak orang, disertai dengan perasaan hampa, kesepian, dan sepertinya tidak berharga, yang bisa dikarenakan depresi klinis,” tutur Dr Aarti Anand, konsultan senior – psikiatri, Rumah Sakit Sir Gangaram, New Delhi.

Depresi pensiun mengacu pada perasaan sedih, cemas, atau putus asa yang dialami setelah pensiun dari kehidupan kerja aktif.

“Garis-tanda tertentu untuk mengenali depresi saat pensiun termasuk kelelahan atau kurangnya motivasi, disertai kecemasan umum dan suasana hati yang buruk terus-menerus,” tutur Nishtha Jain, psikolog konseling di platform kesehatan psychological on-line Lissun.

“Hal ini terus menerus kali disebabkan oleh kurangnya kegiatan, berkurangnya interaksi sosial, dan hilangnya identitas atau tujuan profesional secara tiba-tiba saja. Ketidakstabilan keuangan, masalah kesehatan, dan perasaan kesepian semakin memperburuk kondisi ini,” tutur Sumalatha Vasudeva, psikolog di Rumah Sakit Gleneagles BGS, Bengaluru.

“Alih-alih merasa bebas, tenang, dan puas, cukup banyak orang malah merasa tertekan, tanpa tujuan, dan terisolasi. Mereka mungkin saja berduka atas kehilangan kehidupan lama mereka, merasa stres tentang bagaimana mereka segera akan menjalani hari-hari mereka, atau khawatir tentang memiliki pengaruh pada buruk yang ditimbulkan oleh berada di rumah selama hari terhadap hubungan dengan keluarganya,” jelas Dr Anand.

Pensiun bisa menghilangkan tujuan dan harga diri, membuat Anda merasa tersesat, dan meninggalkan kekosongan. (Foto: Getty)

Pensiun bisa menghilangkan tujuan dan harga diri, membuat Anda merasa tersesat, dan meninggalkan kekosongan. Meski demikian sepertinya tidak ada information yang memperlihatkan hal ini, para mahir menyampaikan ada peningkatan depresi pensiun di kalangan masyarakat India.

“Depresi pensiun kini semakin dikenal dan lebih umum terjadi pada masyarakat India. Perubahan ini terjadi akibat perubahan dalam dinamika masyarakat dan sistem dukungan tradisional yang sebelumnya tersedia bagi para pensiunan,” tutur Jain.

Perubahan struktur keluarga juga menjadi penyebab meningkatnya depresi pasca pensiun di kalangan lansia.

“Secara tradisional, keluarga bersama memberikan dukungan emosional dan sosial bagi para pensiunan. Tetapi, dengan meningkatnya jumlah keluarga inti dan migrasi perkotaan, cukup banyak pensiunan yang merasakan isolasi dan perasaan sepertinya tidak mempunyai tujuan, dengan begitu membuat mereka lebih rentan terhadap depresi,” tambah Sumalatha Vasudeva.

Sepertinya tidak memiliki hobi di luar karier juga merupakan penyebab utama depresi pensiun.

Sepertinya tidak memiliki hobi di luar karier juga merupakan penyebab utama depresi pensiun. (Foto: Pexels)

Depresi pensiun ini bisa menimbulkan sebab yang parah, seperti:

  • Masalah kesehatan fisik kronis seperti hipertensi dan diabetes sebab stres
  • Penurunan kognitif, akibat berkurangnya keterlibatan psychological berdampak pada memori dan keterampilan pemecahan masalah
  • Penarikan diri dari pergaulan, yang bisa dikarenakan ketegangan dalam hubungan keluarga
  • Peningkatan risiko penyalahgunaan zat atau melukai diri sendiri dalam kasus yang parah

Bagaimana mencegah depresi pensiun

Tetapi, depresi pensiun bisa dicegah dan dikelola. Pencegahan, seperti tutur mereka, adalah pengobatan terbaik.

“Cara terbaik untuk mencegah depresi masa pensiun adalah dengan mempunyai rencana tindakan yang matang sebelum pensiun. Rencana tindakan ini harus segera meliputi perencanaan keuangan, kegiatan, hobi, dan investasi setelah pensiun,” tutur Jain.

Sebagai pensiunan, menjalani pendekatan hidup aktif dan sehat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan. (Foto: AI Generatif)

Untuk mencegah depresi masa pensiun memiliki pengaruh pada kehidupan Anda atau orang tua Anda, cobalah menyiapkan rencana. Berikut beberapa tip yang disetujui para mahir:

  • Rencanakan ke depan: Persiapan finansial dan emosional untuk masa pensiun.
  • Tetapkan kegiatan: Tetap aktif dengan hobi, pekerjaan sukarela, atau pekerjaan paruh waktu.
  • Koneksi sosial: Menjaga dan memperluas jejaring sosial untuk mengurangi kesepian.
  • Aktivitas fisik: Lakukan olahraga teratur untuk meningkatkan temper dan kesehatan secara keseluruhan.
  • Pelajari keterampilan baru: Ambil hobi atau kursus baru untuk mempertahankan rangsangan dan tujuan psychological.

Saat ini, mempunyai sistem pendukung yang baik dan tetap terhubung dengan keluarga dan teman juga penting.

Mengelola depresi pensiun

Mencari tau bantuan profesional untuk mengatasi kecemasan dan depresi sangatlah penting. Ini akan membantu Anda mengatasi tantangan yang Anda hadapi setelah pensiun. Seorang psikolog atau konselor bisa memberikan terapi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Pensiun adalah perubahan besar dalam kehidupan yang sepertinya tidak hanya membutuhkan perencanaan keuangan tingkat lanjut namun juga strategi agar tetap sibuk dan terpenuhi. (Foto: Getty)

Berikut adalah strategi tambahan yang direkomendasikan oleh para mahir kesehatan psychological untuk membantu mengelola depresi saat pensiun:

  • Bergabunglah dengan kelompok pendukung: Jalan-jalan, bersosialisasi, dan bergabung dengan komunitas atau kelompok pensiunan untuk berbagi pengalaman dan memerangi kesepian.
  • Terapkan kebiasaan sehat: Pastikan Anda mengonsumsi nutrisi seimbang, berolahraga secara tertata, dan melakukan aktivitas mindfulness seperti yoga atau meditasi.
  • Tetapkan tujuan: Tetapkan tujuan kecil yang bisa dicapai untuk menumbuhkan rasa pencapaian. Ini dapat berupa sesuatu yang sederhana seperti melakukan bolak-balik singkat setiap dua bulan atau membaca 10 halaman sehari.
  • Dukungan keluarga: Ekspresikan emosi Anda. Komunikasi terbuka dengan keluarganya akan membantu Anda berbagi perasaan dan mencari tau dukungan emosional.

Pensiun adalah perubahan besar dalam kehidupan yang sepertinya tidak hanya membutuhkan perencanaan keuangan tingkat lanjut namun juga strategi agar tetap sibuk dan terpenuhi.

Diterbitkan pada:

23 Desember 2024

Sumber: indiatoday

Artikel Referensi