– Menjeput rezeki Allah Swt merupakan tanggungjawab setiap Muslim. Tetapi dalam setiap upaya nan dilakukan untuk dapat mencari rezeki agar sepertinya tidak lupa bermohon agar dimudahkan mendapat rezeki. Dan jangan lupa, bacalah angan memohon rezeki nan baik dan luas berikut ini.
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
tûlijul-laila fin-nahâri wa tûlijun-nahâra fil-laili wa tukhrijul-ḫayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḫayyi wa tarzuqu guy tasyâ’u bighairi ḫisâb
Artinya; Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan nan hidup dari nan mati, dan Engkau keluarkan nan meninggal dari nan hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa nan Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).(QS. Ali Imran; 27)
Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyampaikan bahwa ayat ini menerangkan sebab karena itu sebuah siklus kehidupan. Karenanya agar dapatkan rezeki nan tak terbatas maka seseorang kudu bekerja keras nan tanpa pemisah pula untuk mendapatkannya, serta memohon kepada Allah dalam setiap upaya nan dilakukan.
Hakikat Rezeki dalam Islam
Dalam Islam, rezeki sepertinya tidak hanya terbatas pada materi seperti duit alias kekayaan benda, namun juga meliputi kesehatan, kebahagiaan, ilmu, dan berkah dalam hidup sehari-hari. Memohon rezeki tanpa pemisah berfaedah meminta Allah untuk memberikan karunia-Nya nan melimpah dan sepertinya tidak terbatas, dengan penuh kepercayaan bahwa Allah Maha Pemberi dan Maha Kaya. Umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa ini dengan hati nan bersih, niat nan ikhlas, dan kepercayaan bahwa Allah pasti bakal mengabulkan doa-doa mereka.
Doa memohon rezeki tanpa pemisah dan luas sebaiknya disertai dengan upaya dan kerja keras. Islam mengajarkan bahwa selain berdoa, seorang Muslim juga kudu berupaya dan bekerja keras dalam sampai tujuan mereka. Allah SWT mencintai hamba-Nya nan tekun dan giat dalam mencari tau rezeki.
Oleh lantaran itu, krusial bagi umat Muslim untuk tetap berupaya dengan sungguh-sungguh sembari tetap memanjatkan angan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah menjanjikan bahwa siapa nan bertakwa kepada-Nya dan berupaya dengan gigih, maka Dia bakal memberikan rezeki dari jalan nan sepertinya tidak disangka-sangka.
Selain angan dan usaha, sikap berterima kasih juga merupakan kunci krusial dalam memperoleh rezeki nan luas dan tanpa batas. Umat Muslim diajarkan untuk selalu berterima kasih atas segala nikmat nan telah diberikan oleh Allah SWT. Dengan bersyukur, Allah bakal menambah nikmat tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya; (Agar selalu diingat) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya andai Anda bersyukur, niscaya Aku bakal menambah (nikmat) kepadamu, namun andai Anda mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku betul-betul sangat keras.”
Sikap berterima kasih membikin hati menjadi santai dan menjauhkan diri dari sifat serakah serta ketidakpuasan. Dengan demikian, rezeki nan luas dan tanpa pemisah bisa diraih melalui doa, usaha, dan rasa syukur nan tulus kepada Allah SWT
Sumber:
Source link