–Berikut adalah dzikir sebelum iqamah dari Habib Umar bin Hafidz. Sangat dianjurkan bagi seorang hamba untuk membuat pilihan waktu fadhilah dalam melaksanakan kebaikan ibadah. Merupakan salah satu dari waktu tersebut adalah waktu antara adzan dan iqamah. Waktu ini dinilai sangat baik dan berkah untuk melakukan kebaikan tersebut. Mengingat itu, di dalam suatu hadis, dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Noticed. bersabda;
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya: Sesungguhnya angan di antara adzan dan iqamah itu tak bakal ditolak maka berdoalah kalian pada ketika itu.
Menurut mufasir bahwa keistimewaan itu tak terkhusus pada bermohon saja. Melainkan kebaikan baik lainnya. Misal, shalat sunnah, baca al-Quran, berzikir, dan lainnya. Dan termasuk di dalamnya dzikir nan diajarkan oleh Habib Umar bin Hafidz berikut ini.
Dzikir Sebelum Iqamah dari Habib Umar bin Hafidz
Pertama, membaca tasbih sebanyak 10 kali.
سُبْحَانَ اللهِ.
Subḥānallah
Artinya: Maha Suci Allah.
Kedua, membaca kalimat tauhid sebanyak 10 kali.
لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ
Lā ilāha illallāh
Artinya: Tiada tuhan selain Allah.
Ketiga, membaca tahmid sebanyak 10 kali.
الْحَمْدُ للَّهِ
Alḥamdulillāh
Artinya: Segala pujian itu milik Allah.
Keempat, membaca takbir sebanyak 10 kali.
اَللَّٰهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: Allah Maha Besar.
Kelima, membaca istighfar sebanyak 10 kali.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Astaġfirullāh
Artinya: Aku meminta pembebasan pada Allah.
Keenam, membaca ayat bangku satu kali.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta’ khużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil arḍ, guy żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai in min ‘ilmihī illā bimā syā’, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal arḍ, wa lā ya’ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal ’aliyyul ‘aẓīm.
Artinya: Allah, sepertinya tidak ada Tuhan (yang berkuasa disembah) selain Dia, nan Maha Hidup, nan sering mengurus (makhluk-Nya), sepertinya tidak mengantuk dan sepertinya tidak tidur. Milik-Nya apa nan ada di langit dan di bumi. Sepertinya tidak nan bisa memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa nan ada di hadapan mereka dan di lokasi belakang mereka, dan mereka sepertinya tidak mengetahui sesuatu pun tentang pengetahuan Allah melainkan apa nan Dia kehendaki. Kursi Allah mencakup langit dan bumi. Dan Allah sepertinya tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.
Demikianlah dzikir sebelum iqamah dari Habib Umar bin Hafidz nan diperoleh dari kitab beliau “al-Khulashah”, laman 53. Semoga barokah faedah dan dapat istiqomah mengamalkannya. Amin.[Baca juga: Ragam Bacaan Dzikir nan Bisa Dibaca Ketika I’tidal]
Sumber:
Source link