– Mengatasi emosi galau alias kegelisahan dapat dilakukan dengan beragam cara, baik dari segi psychological, fisik, maupun religious. Berikut beberapa guidelines mengatasi galau jenis Habib Ja’a long way.
Setiap orang pasti pernah merasakan masalah dalam hidupnya masing-masing. Masalah tersebut muncul adakalanya dari kita pribadi dan adakalanya aspek luar. Dan sesekali masalah tersebut dilampiaskan pada hal-hal nan menyimpang dari syariat. Dengan begitu sepertinya tidak jarang seseorang terjebak dalam ruang sunyi nan jauh dari ketenangan. Hal tersebut terjadi lantaran salah dalam menghadapi suatu masalah.
Berikut ini diterangkan guidelines untuk mengatasi kegalauan oleh salah seorang nan berkawan di kalangan anak muda dengan julukan Habib Industri. Beliau adalah Habib Husein Ja’a long way al-Haddar. Dalam sebuah channel Youtube, beliau menerangkan langkah untuk mengatasi kegalauan nan terus menerus dialami manusia, diantaranya,
Pertama, mengetahui bahwa nan paling besar kita miliki adalah Allah Swt, dengan begitu tempat curhatan, sandaran adalah dengan bersujud kepada-Nya, berzikir, memohon maaf dan lain sebagainya. Jadikanlah Allah sebagai tempat menyampaikan isi hati untuk kita nan pertama dan utama, lantaran Allahlah nan bisa memperbaiki keadaan hambanya.
Kedua, ketika kita galau dari masalah nan kita alami, maka sadarilah bahwa masalah nan Allah berikan kepada kita pasti lantaran corak cintanya Allah kepada kita sebagai hambanya. Sama dengan sosok orang tua nan selalu menegur anaknya sebagai corak kasih sayang.
Ketiga, kalau masalah itu muncul lantaran keburukan dalam diri kita, maka masalah tersebut adalah langkah Allah untuk memperbaiki apa nan jelek dalam diri kita. Kita diberi masalah oleh Allah agar kembali ke jalan nan benar. Misalkan saja kekayaan membikin seseorang menjadi sombong, maka Allah menghadirkan masalah berupa keahlian nan menurun alias krisis perusahaan dengan begitu kekayaannya menjadi berkurang.
Tujuannya sepertinya tidak lain untuk menyadarkan hambanya. Hadirnya masalah bukan berfaedah Allah sepertinya tidak suka kepada kita. Melainkan agar kita senantiasa kembali kepada-Nya.
Keempat, ketika kita berada dalam jalan Allah, tetapi kenapa tetap diberi masalah. Dalam perihal ini, masalah berfaedah ujian dari Allah Swt. Ketika kita mau naik kelas dari kelas satu ke kelas dua andaikan ketika smp, sudah tentu kita diberi ujian. Begitu pula orang-orang nan beriman, ketika mereka mau ditingkatkan derajatnya, mereka bakal diuji terlebih dahulu.
Ujian itu bakal lebih berat bilamana tingkat alias kedudukannya tinggi di sisi Allah. Sebagaimana nan dialami oleh para Nabi dan Wali-wali Allah. Bahkan mereka mulai sedih ketika dalam jangka waktu nan cukup lama sepertinya tidak diberikan masalah oleh Allah. Akibat dapat jadi Allah sudah sepertinya tidak memperhatikan dan sepertinya tidak cinta kepada mereka. Oleh lantaran itu, mereka selalu berdoa,
“Ya Allah lihatlah aku, berilah saya masalah. Akibat itu adalah corak cintamu. Andai itu salah, maka dengan masalah itu saya digiring menuju kebaikan dan kebenaran. Dan andai itu sudah benar, maka dengan masalah itu saya dapat tingkatkan keagamaan disisi-Mu”
Demikianlah sekilas penjelasan dari Habib Husein Ja’a long way. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Source link