NGAMPRAH,BEDALAGI.COM- Sebanyak 110 Kepala Sekolah SD/SMP di Kabupaten Bandung Barat akan secepatnya terisi dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendih menyampaikan, kondisi kekosongan kepala sekolah tersebut hampir merata di daerah di Indonesia.

“Jadi kita menunggu proses regulasi guru penggerak dan kualifikasi guru berpengalaman,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, bahwa regulasi mengenai guru penggerak kini sudah berjalan, dan guru berpengalaman pun bisa mematuhi tahap tes kompetensi dan diklat untuk memenuhi syarat.

“Maka, pengangkatan Kepsek baru di Bandung Barat akan secepatnya dilakukan.Sementara ada sekitar 110 posisi Kepsek yang kosong,” ungkapnya.

“Dalam waktu dekat akan dilantik sekaligus untuk mengisi seluruh kekosongan itu,” sambungnya.

Ia menegaskan, semua calon kepala sekola sudah melalui tahap dari mulai diklat dengan LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah ) dari Solo dan tim dari LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Barat.

“Kami mengharapkan kepsek yang akan dilantik nanti menjadi kepala sekolah yang inovatif, kreatif dan dapat mewujudkan pelajar patriot profil pancasila,’’ pungkasnya.

Saat ini, Wakil Ketua Komisi IV DPRD KBB, Mu’min Darjatuloh, menegaskan pentingnya Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat secepatnya melakukan pengangkatan kepala sekolah dan pengawas berbasis meritokrasi.

Ia menekankan bahwa kualitas pendidikan hanya dapat dibangun apabila dipimpin oleh sosok-sosok yang berkompeten dan berintegritas.

“Sudah waktunya kita rangkul mereka yang mempunyai potensi formal dan terbukti melalui rekam jejak, bukan karena itu kedekatan apalagi transaksi,” ujar Mu’min, yang akrab disapa Kang Aji belum lama ini.

Mu’min menyebutkan bahwa Bandung Barat mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar di bidang pendidikan. Dalam jumlah besar guru telah menjalani pelatihan intensif seperti Guru Penggerak, Pendamping, Fasilitator, sampai Instruktur yang berpengalaman.

“Ini aset besar bagi Pemda KBB untuk memajukan sektor pendidikan secara menyeluruh,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti tantangan geografis Bandung Barat yang luas dan beragam, dari wilayah utara sampai selatan. Wilayah selatan, menurutnya, masih tertinggal dalam hal fasilitas pendidikan dan pemerataan tenaga pendidik.

DPRD KBB mendorong Disdik KBB untuk menerapkan prinsip keadilan dalam distribusi guru dan fasilitas, agar kualitas pendidikan tak hanya dinikmati wilayah perkotaan.

“Sudah saatnya menerapkan prinsip the precise guy at the proper position. Sehingga, pemerataan pendidikan dapat terwujud dan mutu pendidikan meningkat,” pungkasnya.


Sumber: https://www.bandungbaratpos.com/kekosongan-kepsek-di-bandung-barat-segera-terisi/

Artikel Referensi