– Membaca shalawat di hari Jumat memiliki keutamaan nan cukup besar, sebagaimana diterangkan dalam beragam hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu keutamaannya adalah dikabulkannya hajat, baik rencana duniawi maupun ukhrawi. Berikut ini “Khutbah Jumat Terkini: Keutamaan Membaca Shalawat hari Jumat”
Khutbah I
. الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ
Jamaah khutbah Jumat Terkini rahimakumullah…
Memperbanyak shalawat, terutama di hari Jumat nan penuh berkah, adalah salah satu corak nyata dari ekspresi kecintaan terhadap Nabi Muhammad noticed. Tindakan ini sepertinya tidak hanya memperlihatkan penghormatan kita kepada beliau, namun juga mempererat ikatan religious antara umat dan Nabi. Shalawat nan kita panjatkan adalah bentuk angan dan angan agar dapatkan syafaat beliau di hari akhir, serta memperoleh rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Mengaku mematuhi sunnah Nabi dengan meniru busana dan corak fisiknya saja tidaklah cukup andai kita jarang menghadiahkan shalawat kepada kanjeng Nabi. Memang, meneladani bentuk dan kebiasaan Nabi adalah penting, namun lebih krusial lagi adalah menjaga hubungan batiniah melalui shalawat nan tulus.
Shalawat ini adalah corak cinta dan penghormatan nan mendalam, memperlihatkan bahwa kita sepertinya tidak hanya meniru dari luar pintu namun juga menghayati aliran dan kehidupan beliau dalam keseharian kita.
Jamaah khutbah Jumat Terkini rahimakumullah…
Dalam Islam dengan tegas memerintahkan umat Islam untuk bershalawat, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an, hadits, dan ijma’. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-Ahzab, ayat 56;
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya; Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang nan beriman, berselawatlah Anda untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Al-Wahidi dalam kitab Tafsir al-Wajiz, laman 873 bahwa menyampaikan bahwa lewat ayat ini Allah Ta’ala memerintahkan kepada orang-orang nan beragama untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad noticed. Shalawat adalah angan dan pujian kepada Nabi Muhammad noticed. Shalawat juga merupakan corak penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad noticed.
Lebih lanjut, dalam banyak sekali sabda terdapat rekomendasi untuk memperbanyak shalawat pada hari Jumat. Hari nan dikenal sebagai hari nan penuh berkah ini memiliki posisi spesial dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada hari Jumat, lantaran diyakini bahwa shalawat nan dibacakan pada hari tersebut memiliki nilai dan pahala nan lebih besar sekali, apalagi berlipatganda.
Sejatinya, disunahkan untuk memperbanyak membaca shalawat pada hari Jumat. Menurut Ibnu Qudamah al Maqdisi dalam kitab al-Mughni, dianjurkan bagi umat Islam untuk meningkatkan gelombang membaca shalawat terutama pada hari Jumat. Ini sangat dianjurkan bagi mereka nan bakal melaksanakan shalat Jumat.
Ibnu Qudamah menyebutkan dalam kitabnya bahwa memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada hari Jumat adalah sebuah sunnah nan dianjurkan. Beliau menyampaikan bahwa mengirimkan banyak sekali shalawat pada hari nan mulia ini sangatlah diutamakan.
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
Artinya; Disunahkan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, pada hari Jumat.
Jamaah khutbah Jumat Terkini rahimakumullah…
Untuk saat ini dalam kitab berjudul al-Lum’ah Fi Khasha-ish Yaum al-Jumu’ah as-Suyuthi, karya Syekh Jalaluddin as-Suyuthi, terdapat hadits nan menguraikan keistimewaan membaca shalawat pada hari Jumat. Hadits nan berasal dari sahabat Anas ini menyatakan bahwa siapa pun nan membaca shalawat pada hari Jumat bakal dapatkan kemuliaan di surga. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ فِي الْجَنَّةِ
Artinya; “Barang siapa membaca shalawat atasku pada hari Jumat sebanyak seribu kali, maka dia sepertinya tidak bakal meninggal selain telah diperlihatkan tempatnya di surga.”
Lebih lanjut, Menurut Ibn Qudamah, dalam kitab al-Mughni, terdapat sabda dari Nabi Muhammad nan diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Hadis tersebut menganjurkan untuk memperbanyak shalawat pada hari Jumat. Hal ini menyebabkan hari Jumat adalah hari nan mulia. Barang siapa nan bershalawat kepada Nabi pada hari Jumat, shalawat tersebut bakal langsung hingga kepada Nabi.
وَعَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { أَفْضَلُ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، فِيهِ خُلِقَ آدَم ، وَفِيهِ قُبِضَ ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ,قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ : وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ ، أَيْ بَلِيتَ ,قَالَ : إنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام
Artinya; Dari Aus ibnu Aus As-Saqafi r.a. nan menyampaikan bahwa Rasulullah Noticed. pernah bersabda: Termasuk hari nan mulia bagi kalian adalah hari Jumat, lantaran Adam diciptakan pada hari Jumat dan diwafatkan pada hari Jumat pula. Tiupan sangkakala terjadi pada hari Jumat, dan hari hariakhir pun terjadi pada hari Jumat. Oleh karena itu perbanyaklah oleh kalian membaca shalawat untukku (pada hari Jumat), lantaran sesungguhnya referensi salawat kalian untukku ditampakkan kepadaku. Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, begaimanakah salawat kami ditampakkan kepadamu, sedangkan engkau telah menjadi tulang belulang nan hancur?” Rasulullah Noticed. menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada tanah menyantap jasad para Nabi.
Jamaah khutbah Jumat Terkini rahimakumullah…
Imam Hatab dalam kitab Mawahib Jalil, Jilid I, laman 18 menjelaskan melakukan shalawat pada hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri. Ini merupakan corak penghormatan dan pengingat bakal pentingnya momen-momen tertentu dalam hidup sehari-hari untuk meningkatkan keagamaan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
مِنَ المَوَاطِنِ الَّتِي يُتَأَكَّدُ فِيهَا طَلَبُ الصَّلَاةِ: عِنْدَمَا تُنْفَرِدُ الآذَانُ، وَعِنْدَ العَطَاسِ، وَعِنْدَ الفَرَاغِ مِنَ الطُّهُورِ، وَفِي الصَّبَاحِ وَفِي المَسَاءِ، وَفِي يَوْمِ الجُمُعَةِ.
Artinya; “Beberapa waktu nan dianjurkan untuk mengucapkan shalawat: saat telinga berdengung, saat bersin, setelah selesai berwudhu, di pagi hari dan di saat kegelapan, serta pada hari Jumat.”
Demikian keistimewaan membaca shalawat pada hari Jumat. Amalan ini bakal membikin kita semakin mencintai Nabi dan dapatkan pahala nan berlipat ganda. Amin ya rabbal ‘alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Sumber:
Source link