BEDALAGI – Sebagai pasar yang terus berkembang dengan populasi besar, Indonesia menjadi goal sangat beruntung bagi bisnis restoran cepat saji baik lokal maupun internasional. Sejak membuka gerai pertamanya di Jakarta pada tahun 1979, KFC telah memperluas jaringannya secara signifikan di seluruh negeri, sampai 700 gerai pada tahun 2019. Omniki.survey baru-baru ini merilis observasi yang mengeksplorasi posisi pasar KFC di Indonesia, menyampaikan bahwa 22,5% responden untuk membuat pilihan KFC sebagai restoran yang paling mungkin saja mereka kunjungi, menempatkan KFC di atas pesaing seperti McDonalds dan Pizza Hut.
Studi tersebut menemukan beberapa faktor kunci yang membuat KFC tetap populer di kalangan konsumen Indonesia. Kualitas makanan, kebersihan restoran, harga, dan kecepatan layanan adalah alasan utama yang dikatakan oleh responden. Selain itu, menu yang ramah anak juga memainkan peran penting dalam keputusan konsumen untuk makan di KFC. KFC juga berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dengan strategi inovatif seperti penggunaan KFC cell untuk menguji permintaan di space baru.
Profil pelanggan KFC di Indonesia terutama terdiri dari pria berusia 18-44 tahun, mayoritasnya tinggal di Jawa Timur dan menganut agama Islam. KFC merayakan budaya Jawa dengan membuka gerai ke-700 di wilayah tersebut, sejalan dengan tema “Stay Authentic.” Observasi lebih lanjut mengenai kebiasaan makan dan konsumsi media dari kelompok usia ini diharapkan bisa membantu KFC menemukan peluang baru untuk memenangkan hati konsumen Indonesia.
Omniki.survey memakai teknik sampel sungai untuk observasi ini, merekrut responden melalui iklan on-line dan media sosial. Omniki.survey adalah perusahaan sosiologi berbasis di UEA yang beroperasi di 120 negara, membuat khusus pemahaman opini dan perilaku masyarakat yang terus berubah setiap hari.
Sumber: {VRITIMES}