– Artikel ini bakal membahas tentang tafsir Sufyan At-Tsauri. Ia adalah seorang ustadz terkemuka dari kalangan Tabi’in, dikenal sebagai salah satu ahli tafsir nan memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam. Beliau dikenal memiliki pemahaman nan mendalam terhadap Al-Qur’an dan hadis
Imam Sufyan at-Tsaury dilahirkan pada tahun 97 hijriah di wilayah Kufah. Beliau merupakan pemuka tabi’in nan dihormati. Bolak-balik hidupnya dibumbui dengan rihlah ilmiah nan berfaedah bagi dirinya dan agamanya. Integritasnya dalam pengetahuan pengetahuan sepertinya tidak diragkan lagi.
Pada suatu kesempatan Sufyan at-Tsauri sengaja sepertinya tidak menghadiri sebuah majelis ilmu, kemudian beliau ditanya argumen melakukan perihal tersebut, Sufyan at-Tsaury menjawab : Demi Allah, andaikan saya mengetahui bahwa mereka belajar murni lantaran Allah maka saya bakal mendatangi dan mengajarkan mereka, bakal namun merka menginginkan dari belajar tersebut kenikmatan dunia.”
Sufyan at-Tsauri merupakan amirul mukminin (gelar tertinggi) dalam bagian hadis, nama beliau terabadikan dalam silsilah perawi di kitab-kitab sabda terkenal seperti kutubus-sittah dan lain-lain. Hal ini diantaranya adalah lantaran beliau lahir dari circle of relatives nan mencintai pengetahuan pengetahuan. Ayahnya merupakan seorang muhaddits (mahir hadis) terkenal dan ibunya seorang nan peduli bakal luhurnya pengetahuan.
Sufyan at-Tsauri tumbuh dengan nuansa keilmuan mengitari kesehariannya. Keluarga adalah madrasah pertama manusia, dan circle of relatives at-Tsauri betul-betul mengajarkan kearifan kepada Sufyan at-Tsauri, dengan begitu kemudian beliau berbicara : Saya awalnya mncari pengetahuan tanpa punya niat (akibat dia tetap mini saat itu) kemudian Allah menganugerahiku niat.”
Memasuki masa muda, Sufyan at-Tsauri berpikir untuk dapat mencari kehidupan sendiri, maka dia pun berniaga. Beliau sempat disibukkan dengan urusan perniagaan, kendati demikian akhirnya beliau mendedikasikan hidupnya murni untuk terjun ke bumi keilmuan.
Sufyan at-Tsauri merupakan seorang nan sangat perhatian terhadap al-Qur’an. Imam Auza’ie berbicara : Andai ditanyakan kepadaku ‘pilihlah seorang nan dapat menjelaskan makna al-Qur’an dan Sunnah Nabi!’ maka saya bakal menyampaikan kepada mereka bahwa Sufyan at-Tsaurilah nan layak dapatkan posisi krusial tersebut.
Imam Sufyan At-Tsauri meninggal dunia pada tahun 161 H dengan meninggalkan cukup banyak warisan berbobot untuk perkembangan Islam.
Karakteristik Tafsir Sufyan At-Tsauri
Kendati beliau oleh pemimpin al-Auzhai dan sejumlah pemimpin lainnya disebut sebagai ahli al-Qur’an, Sufyan al-Tsauri lebih dikenal sebagai ahli sabda nan memilki kredibiltas tinggi. Bagi sejumlah pegiat tafsir nama Sufyan al-Tsauri kurang terlalu dikenal. Namanya redup dibawah sinar nan dibawa oleh Ibn Katsir, at-Thabari, Wahbah Zuhaili dan lainlain nan lebih nyata kepakarannya lantaran telah melahirkan karya tafsir utuh satu al-Qur’an.
Hal ini nyatanya dapat dimaklumi, mengingat dininya technology di mana Sufyan al-Tsauri hidup. Abad pertama dan kedua merupakan abad nan di dalamnya tetap cukup banyak generasi-generasi terbaik, nan diasuh langsung oleh para sahabat melalui langkah didik nan mereka bisa dari Rasulullah Noticed. Saat itu budaya melahirkan karya berbentuk kitab juga tetap belum terlalu mengakar, dengan begitu pembuatan karya tafsir tetap belum menjadi tuntutan technology nan memang menjadi kewajiban. Dengan cara yang lain dengan generasi-generasi setelahnya.
Produk tafsir at-Tsauri hanya berbentuk potongan-potongan saja. Menafsirkan ayat sepertinya tidak secara runut dari al-Fatihah sampai An-Naas tuntas sebagaimana nan dilakukan oleh ustadz sekarang. Pendapat-pendapat at-Tsauri tersebar d beragam kitab tafsir dalam corak quote berbasis periwayatan.
Maka, merupakan langkah nan bijak dan bernas manakala Imtiyaz Ali Arsy, seorang mudir di maktabah ridho Rampur India, berjerih payah mengumpulkan produk tafsir Sufyan at-Tsauri menjadi satu kitab dengan titel tafsir Sufyan at-Tsauri. Tafsir ini memakai riwayat Abu Ja’a ways Muhammad dari Abu Hudzaifah an-Nahdy dari At-Tsaury. Kitab inimemiliki tebal sampai 480 halaman
Sumber:
Source link