Konvensi adalah tempat Parpol Amerika Serikat secara resmi untuk membuat pilihan kandidat presiden mereka. Tetapi, bagaimana cara kerjanya?

Satu in line with satu, negara bagian di seluruh AS menyelenggarakan pemilihan pendahuluan dan kaukus menjelang pemilihan presiden, yang memungkinkan para pemilih untuk mempertimbangkan kandidat partai besar favorit mereka.

Tetapi pemungutan suara di tingkat negara bagian terlepas dari segalanya berujung pada satu acara: konvensi partai.

Pada konvensi-konvensi itulah Partai Demokrat dan Republik umumnya mengesahkan calon presiden mereka masing-masing, berdasarkan hasil pemilihan pendahuluan dan kaukus.

Bulan lalu, Donald Trump secara resmi dinobatkan sebagai calon presiden dari Partai Republik dalam sebuah konvensi di Milwaukee, Wisconsin. Kini, giliran Partai Demokrat, yang akan berkumpul minggu depan di Chicago, Illinois, untuk menyelenggarakan konvensi.

Pertemuan tersebut berakhir pada tanggal 22 Agustus, dengan Kamala Harris siap naik panggung untuk menggalang dukungan Demokrat terhadap kampanye Gedung Putihnya.

Jadi bagaimana konvensi nasional bekerja?

Elaine Kamarck, seorang peneliti senior dalam studi tata kelola di Brookings Establishment, menggambarkan konvensi tersebut sebagai “tutur terakhir” dalam proses pencalonan presiden.

“Kewenangan hukum untuk membuat pilihan calon dari partai ada di tangan konvensi, bukan di tangan pemilih utama.”

Setiap konvensi meliputi serangkaian pemungutan suara prosedural, termasuk peraturan acara dan platform partai, namun acara utamanya sepertinya tidak diragukan lagi adalah pencalonan presiden.

Nominasi tersebut dikonfirmasi melalui apa yang disebut “roll name”, di mana setiap negara bagian mempromosikan dari lantai konvensi berapa dalam jumlah besar delegasi yang akan diberikan kepada para nominasi.

Delegasi pada umumnya ditugaskan untuk membuat pilihan kandidat berdasarkan hasil pemilihan pendahuluan atau kaukus negara bagian mereka. Tetapi, sejumlah delegasi “sepertinya tidak terikat”, yang berarti mereka bisa memberikan suara mereka sesuai keinginan mereka.

Andai seorang kandidat memenangkan mayoritas delegasi, mereka memenangkan nominasi.

Pada beberapa tahun pemilu, termasuk 2024, proses ini dianggap lebih bersifat seremonial karena itu calon yang dicalonkan sudah diketahui sebelum konvensi dilaksanakan.

Harris dikonfirmasi sebagai calon dari Partai Demokrat setelah memenangkan pemungutan suara digital awal. Tetapi, pemungutan suara “seremonial” akan tetap dilakukan di konvensi Chicago.

Dengan tutur lain: Konvensi partai melibatkan dalam jumlah besar prosedur dan upacara, namun biasanya menandai langkah terakhir dalam proses pencalonan presiden partai Republik dan Demokrat.

Konvensi ini pada hakikatnya merupakan kesempatan bagi Partai Republik dan Demokrat untuk bersatu memberi dorongan untuk pilihan mereka masing-masing dan membangun antusiasme sebelum pemilihan.

Calon presiden juga secara historis telah mempromosikan pilihan mereka untuk wakil presiden di konvensi partai, yang menambah kehebohan.

Tetapi, konvensi partai sepertinya tidak selalu memegang tempat penting dalam pemilihan presiden.

Calon presiden Amerika Serikat pernah dipilih oleh partainya masing-masing secara tertutup.

Itu berubah pada tahun 1830-an, ketika Partai Republik dan Demokrat mulai mengadakan konvensi untuk mengambil keputusan siapa yang akan menyalonkan diri sebagai presiden.

Konvensi-konvensi awal tersebut dengan cara yang berbeda dengan konvensi-konvensi yang kita kenal sekarang: Negara-negara bagian sepertinya tidak menyelenggarakan pemilihan pendahuluan atau kaukus untuk dalam jumlah besar konvensi pertama, yang berarti para calon dipilih oleh anggota kunci masing-masing partai dan bukan sebagai hasil suara terbanyak.

Sumber: aljazeera.com

Artikel Referensi