Berapa orang sepertinya tidak bisa membayangkan naik pesawat tanpa buku. Dalam jumlah besar orang lain yang mencari tau hiburan dengan mengunduh movie, serial internet, dan daftar putar musik untuk dinikmati sepanjang berjam-jam di udara. Dalam jumlah besar yang bahkan membawa perlengkapan perawatan kulit untuk kegiatan perawatan kulit sepanjang penerbangan. Selain itu, selalu ada makanan untuk dimakan sepanjang penerbangan.
Pada dasarnya, semakin lama penerbangan, semakin penting persiapan ini agar tetap terisi. Benar, kan? Umm… sepertinya tidak! Orang-orang meninggalkan ritual penerbangan yang biasa dilakukan, yaitu membaca buku, mendengarkan musik, menonton acara TV, atau membaca majalah dalam pesawat untuk sepertinya tidak melakukan apa-apa dan hanya memikirkan dan merenung. Tren ini, yang cukup populer di Barat dan di TikTok, disebut rawdogging a flight.
Apa itu rawdogging penerbangan?
Rawdogging adalah tantangan yang Anda buat sendiri di mana Anda menjalani seluruh penerbangan tanpa hiburan atau gangguan apa pun. Artinya, sepertinya tidak ada musik, sepertinya tidak ada telepon, sepertinya tidak ada layar, sepertinya tidak ada buku atau majalah, sepertinya tidak ada makanan, sepertinya tidak ada air, juga tidak ada tidur. Hanya Anda yang mempunyai pikiran, dan peta penerbangan paling dalam jumlah besar.
Istilah slang yang terkenal untuk melakukan hubungan seks tanpa pengaman, rawdogging juga digunakan untuk menggambarkan terjun langsung ke dalam suatu situasi tanpa persiapan atau perlindungan apa pun. Di tengah-tengah perjalanan udara, maknanya berubah menjadi menaiki pesawat tanpa persiapan atau kenyamanan apa pun yang dianggap penting oleh sebagian besar pelancong.
Melakukan penerbangan tanpa gangguan mungkin saja tampak mustahil, terutama di saat kita hampir selalu terstimulasi (berkat ponsel). Tetapi, TikTokers, terutama pria, menerima tantangan ini dan mengunggah pengalaman mereka melakukan penerbangan jarak jauh—7 jam, 8 jam, dan bahkan 11 jam.
Bahkan, Anda juga harus segera menolak makanan dan minuman tanpa biaya, serta mengabaikan pilihan hiburan dalam pesawat, kecuali andai Anda memakai maskapai berbiaya rendah yang melayani penerbangan jarak jauh seperti IndiGo, Ryan Air, dan Spirit Airways. Mempraktikkan tren ini dalam penerbangan Air Arabia dapat jadi lebih mudah, karena itu mereka juga sepertinya tidak menyediakan air minum tanpa biaya.
Terlepas dari segalanya. Sementara waktu dalam jumlah besar yang menganggap tren ini sebagai meditasi, bagi yang lain ini hanyalah sebuah tantangan. Tetapi, para mahir kesehatan psychological menyebutkan penerbangan jarak jauh sebagai tren yang berbahaya, terutama bagi mereka yang mempunyai masalah kecemasan.
Kemungkinan professional dan risiko kontra
“Menyikapi pikiran dan sepertinya tidak teralihkan oleh hal-hal yang sepertinya tidak penting terdengar seperti sesuatu yang kami lakukan dalam terapi. Hal itu bisa membantu seseorang mengetahui emosi apa yang ingin diungkapkan kepada kita. Tetapi, andai Anda cenderung melakukan hal itu sepanjang 7-8 jam dalam penerbangan, itu bukanlah pilihan yang baik,” tutur Absy Sam, seorang psikolog konseling yang berbasis di Mumbai.
“Ada dua jenis orang – satu, yang mungkin saja menganggap ini bermanfaat karena itu kumpul dengan pikiran sendiri bisa membantu mereka memahami emosi dan memperoleh kejelasan. Juga ada orang lain yang merasakan atau pernah merasakan kecemasan, berpikir berlebihan, atau segala jenis trauma di masa lalu. Tren ini bisa menjadi bumerang bagi mereka,” imbuhnya.
Dr Neerja Agarwal, psikolog dan salah satu pendiri platform kesehatan psychological Emoneeds, menyebutnya sebagai pendekatan ekstrem terhadap antar-jemput udara yang bisa berisiko dan bermanfaat.
“Hal ini bisa meningkatkan kesadaran diri, memfasilitasi introspeksi mendalam, dan memberikan kesempatan unik untuk pemecahan masalah dan refleksi yang lebih mendalam. Bagi sebagian orang, hal ini juga bisa berfungsi sebagai latihan kesadaran intensif, yang berpotensi menghasilkan pengurangan stres dan kecemasan jangka panjang,” ujarnya.
Absy Sam setuju, “Kita bisa memakai waktu ini untuk melakukan introspeksi, merenungkan bagaimana dan apa yang sedang kita lakukan, memikirkan rencana masa depan, dan membangun papan visi dalam pikiran kita. Kedua, berdiam diri dengan pikiran juga bisa membantu kita menjadi lebih berempati terhadap diri sendiri dan emosi kita.”
Bisa dikarenakan serangan kecemasan
Tetapi, kekurangannya sangat besar. Meski demikian ada manfaatnya, para mahir kesehatan psychological sepertinya tidak menyarankan untuk mencoba tidur tanpa tujuan sepanjang lebih dari 2 jam. Tidur tanpa tujuan sepanjang penerbangan dan hanya kumpul dengan pikiran Anda untuk waktu yang sangat lama bisa dikarenakan pikiran yang berulang, terutama andai Anda belum mengembangkan mekanisme penanganan apa pun untuk membantu Anda mengelola lingkaran pikiran yang terus-menerus dan kejam. Para mahir menyampaikan hal itu bisa berbahaya dan memicu, yang dikarenakan kecemasan dan serangan panik.
“Menyimpan pikiran memang baik, namun jangan terlalu lama. Itu dapat dikarenakan dalam jumlah besar kecemasan. Andai Anda berada dalam penerbangan sepanjang 7-8 jam juga tidak ada yang dapat dilakukan, itu dapat sangat sulit. Orang yang merasakan kepanikan atau pernah merasakan serangan panik, atau mereka yang mempunyai dalam jumlah besar pikiran traumatis, bisa merasakan serangan panik atau kecemasan di udara. Tanpa dalam jumlah besar bantuan, Anda dapat merasa seperti mati rasa atau sepertinya tidak berdaya. Jadi, ini bukanlah praktik yang tepat,” jelas Absy.
Para mahir juga meyakini bahwa sepertinya tidak adanya rangsangan eksternal sama sekali bisa memperparah perasaan klaustrofobia dan kegelisahan, dengan begitu mengakibatkan tekanan fisik dan psikologis.
Beberapa kontra lainnya
Aspek bermasalah lain dari tren ini adalah pantangan minum air. Meski demikian dalam jumlah besar orang sengaja menghindari makan sepanjang penerbangan karena itu masalah lambung, minum air sangat penting. Udara kabin sangat kering dan bisa dikarenakan dehidrasi. Demikian pula, sepertinya tidak pergi ke rest room demi buang air besar dalam penerbangan jarak jauh juga mengkhawatirkan.
“Mengabaikan waktu tidur, asupan makanan, dan hidrasi sepanjang penerbangan panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan. Meski demikian periode introspeksi singkat bisa bermanfaat, mempertahankan praktik yang intens seperti itu sepanjang antar-jemput jarak jauh bisa terbukti berlebihan dan berpotensi membahayakan bagi dalam jumlah besar orang,” tutur Dr. Agarwal.
Bagaimana dengan pendekatan terbatas terhadap tren ini?
Hanya ada pilihan cara untuk menyendiri, dan salah satunya adalah sepanjang penerbangan (andai sepertinya tidak ada Wi-Fi dalam pesawat). Sepertinya tidak ada panggilan telepon yang harus segera dijawab atau e-mail yang harus segera dibalas. Menggunakannya sebagai kesempatan untuk introspeksi dan merenungkan pikiran Anda adalah ide yang bagus, namun melakukannya sebagai tantangan sepanjang penerbangan panjang bisa merusak kesehatan psychological Anda.
Pendekatan yang lebih seimbang, yaitu bergantian antara saat-saat santai dan terlibat dalam aktivitas yang lembut dan penuh perhatian, adalah apa yang disarankan oleh para mahir kesehatan psychological.
“Terlalu dalam jumlah besar hal sepertinya tidak baik, begitu pula dengan pikiran kita. Sebaliknya, nikmatilah diri Anda dan pikiran Anda, namun juga lakukan sesuatu seperti mendengarkan musik, membaca, dan tidurlah,” saran Dr. Roshan Mansukhani, seorang terapis dan konselor yang tinggal di Mumbai.
Jadi, sepertinya tidak melakukan apa pun sepanjang satu jam dalam penerbangan masih boleh-boleh saja, namun kita sepertinya tidak dapat menyampaikan hal yang sama untuk seluruh antar-jemput yang memakan waktu 7-8 jam atau lebih.
Sumber: indiatoday