Kepolisian Negara Bagian Illinois pada hari Senin merilis video kamera tubuh seorang petugas polisi yang menembak seorang wanita kulit hitam di dalam rumahnya, yang memicu kemarahan nasional di AS.

Sonya Massey menelepon polisi untuk melaporkan adanya tersangka penyusup di luar rumahnya. Rekaman tersebut menunjukkan dua petugas memasuki rumah Massey untuk memberi tahu bahwa mereka sepertinya tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Tetapi, situasi dengan cepat memanas ketika Massey mendekati kompornya untuk mengambil sepanci air mendidih.

Berikut ini yang perlu Anda ketahui tentang kasus dan kejadian seputar kematian Massey.

Apa yang sedang terjadi pada tanggal 6 Juli?

Sekitar pukul 00:50 pagi (05:50 GMT), dua deputi sheriff Kabupaten Sangamon menanggapi panggilan untuk menyelidiki insiden di rumah Massey.

Dalam rekaman, para deputi terlihat mencari tau di sekitar space tersebut sebelum mengetuk pintu rumah Massey untuk berbicara dengannya.

Setelah mengetuk pintunya, video tersebut mengungkap kesulitannya dalam menjawab beberapa pertanyaan. Ketika ditanya, “Apakah kamu baik-baik saja secara psychological?”, dia menjawab, “Ya, saya minum penyembuh.”

Menurut laporan, keluarga Massey mengonfirmasi bahwa ia telah didiagnosis menderita skizofrenia paranoid. Dokumen pengadilan yang diajukan oleh jaksa penuntut menyampaikan Massey tampak “santai, mungkin saja sepertinya tidak sehat, dan sepertinya tidak agresif”.

Untuk saat ini seorang deputi terus mencari tau di luar rumahnya, Deputi Sean P Grayson memasuki rumahnya, diikuti oleh petugas lainnya. Dalam rekaman tersebut, kedua petugas terlihat berbicara dengan Massey di dalam rumahnya.

Sepanjang beberapa saat, para petugas menginterogasi Massey dan meminta identitasnya. Mereka lihat panci berisi air mendidih di atas kompor, yang mendorong Massey untuk bangkit dan bergerak ke dapur untuk mematikan api.

  • “Kami sepertinya tidak butuh api saat berada di sini,” ujar seorang deputi.
  • Tak seorang pun di antara mereka yang tampak keberatan saat dia datang mengambil ganja itu.
  • Ketika dia mengambil panci berisi air mendidih, mereka mulai menjauh darinya. Dia bertanya ke mana mereka pergi.
  • “Jauhi air panas yang mengepul,” ujar seorang petugas.
  • “Saya menegurmu dalam nama Yesus,” jawabnya.
  • “Hah?” tanya deputi itu.
  • “Saya menegurmu dalam nama Yesus,” ulangnya.
  • “Lebih baik kau sepertinya tidak bercinta atau aku bersumpah demi Tuhan akan menembakmu di wajahmu,” ujar Grayson padanya.
Sonya Massey, yang menelepon 911 untuk meminta bantuan, sebelum menembak dan membunuhnya di dalam rumahnya di Springfield
Mantan wakil sheriff daerah Sangamon, Sean Grayson, kiri, mengarahkan senjatanya ke Sonya Massey, yang menelepon 911 untuk meminta bantuan (Kepolisian Negara Bagian Illinois melalui AP)

Dia lalu mengeluarkan pistol 9mm miliknya dan mengarahkannya ke arahnya. Dia menunduk di balik meja dapur dan berkata, “Maafkan aku.”

Kedua petugas terlihat berteriak padanya: “Jatuhkan pot sialan itu”, dan Grayson mengambil setidak-tidaknya dua langkah ke arahnya saat dia mencoba bergerak.

Menurut siaran pers dari daerah Sangamon, sekitar pukul 01.21 dini hari (06.21 GMT), Grayson melepaskan tembakan yang mengenai kepala Massey sebanyak tiga kali. Ia kemudian terdengar melaporkan penembakan tersebut melalui radio.

Rekannya kemudian berkata mereka harus segera mengambil peralatan medis dan mencoba menolongnya. “Dia sudah selesai. Kau dapat mengambilnya, tapi hal tersebut akan menjadi pukulan telak,” jawab Grayson.

Grayson menjelaskan kepada polisi yang datang, “Dia membawa air mendidih dan mendatangi saya dengan air mendidih.”

Rekannya mengambil handuk dan mencondongkan tubuhnya ke arah Massey. “Dia masih minim terengah-engah,” ungkapnya.

Pada pukul 1:47 pagi (06:47 GMT), 26 menit setelah penembakan terjadi, Massey dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit HSHS St John, di mana dia dinyatakan meninggal.

James Wilburn, ayah Sonya Massey, berbicara kepada wartawan di Springfield
James Wilburn, ayah Sonya Massey, berbicara kepada jurnalis di Springfield, In poor health (John O'Connor/AP)

Di mana penembakan ini terjadi?

Penembakan itu terjadi di Springfield, sekitar 200 mil (322 km) di luar Chicago.

Springfield juga mempunyai sejarah kekerasan rasial yang meresahkan. Menurut laporan Parent, ia meninggal di rumah sakit yang sama tempat leluhurnya William Donnegan meninggal.

Donnegan dibunuh secara massal sepanjang Kerusuhan Ras Springfield tahun 1908, peristiwa yang memacu pembentukan Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP).

INTERAKTIF - Peta Springfield-1721807554

Siapakah polisi yang menembak Sonya Massey?

Menurut laporan kantor berita The Related Press, Grayson adalah seorang polisi kulit putih berusia 30 tahun yang kariernya meliputi peran singkat sebagai polisi paruh waktu di tiga departemen kepolisian kecil dan posisi penuh waktu di departemen keempat, di samping peran penuh waktu di dua kantor sheriff, semuanya di Illinois bagian tengah.

Grayson telah berganti pekerjaan sebanyak enam kali sejak 2020, menurut laporan CNN. Sepertinya tidak jelas mengapa ia begitu terus menerus berganti pekerjaan.

Setelah penembakan itu, dia mengaku sepertinya tidak bersalah atas pembunuhan tingkat pertama namun dipecat oleh Kantor Sheriff Daerah Sangamon.

“Jelas bahwa deputi sepertinya tidak bertindak sesuai dengan pelatihan atau standar kami,” ujar kantor sheriff.

Ia juga didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama minggu lalu dan menghadapi dakwaan penyerangan berat dengan senjata api dan satu dakwaan pelanggaran jabatan. Andai terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman penjara 45 tahun atas dakwaan pembunuhan.

Akan namun, jarang sekali petugas yang dituntut dan dihukum.

“Hanya perlu satu orang di dewan juri untuk memercayai seorang petugas yang berkata, 'Melihat, Anda sepertinya tidak ada di sana; Anda sepertinya tidak tahu betapa besar bahaya yang saya rasakan saat berada di sana, dan, untuk itu, saya takut akan keselamatan jiwa saya dan itulah mengapa saya menembak.' Jadi itulah mengapa cukup banyak yang lolos meski demikian mereka dituntut sejak awal,” ujar Shiba Rattansi dari Al Jazeera yang melaporkan dari Washington, DC.

Sean Grayson, mantan deputi sheriff Illinois yang dipecat, ditangkap, dan didakwa atas penembakan fatal Sonya Massey saat meminta bantuan di rumahnya, berpose untuk foto pemesanan penjara di Fasilitas Penahanan Sangamon County di Springfield, Illinois, AS, 17 Juli 2024. Kantor Sheriff Sangamon County/Handout via REUTERS. GAMBAR INI DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA
Sean Grayson, mantan deputi sheriff Illinois yang dipecat, ditangkap, dan didakwa atas penembakan yang menewaskan Sonya Massey, berpose untuk foto pemesanan penjara di pusat penahanan Sangamon County (Handout: Kantor Sheriff Sangamon County melalui Reuters)

Apakah ada yang membaik sejak terbunuhnya George Floyd tahun 2020?

Empat tahun telah berlalu sejak polisi Minneapolis memborgol tangan George Floyd di lokasi belakang punggungnya, menjepitnya tengkurap di jalan dan mencekiknya mencapai kehabisan nyawa.

Floyd, 46, ditangkap atas dugaan mencoba mengedarkan uang palsu di sebuah toko swalayan di lingkungan tempat tinggalnya. Pada tanggal 25 Mei 2020, seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya sepanjang sembilan setengah menit, memutus pasokan oksigen ke otaknya saat ia berteriak: “Saya sepertinya tidak dapat bernapas.”

Terekam dalam video oleh seorang saksi mata, insiden ini memicu protes di seluruh dunia oleh ratusan ribu orang yang mengguncang politik Amerika Serikat dan membantu mengangkat Joe Biden ke kursi kepresidenan.

Sebuah mural yang mengenang George Floyd
Seorang warga Minneapolis memberikan penghormatan kepada mural George Floyd pada bulan April 2021 (Report: Julio Cortez/AP Photograph)

Mencapai 23 Juli, general 722 warga sipil telah dibunuh oleh polisi tahun ini, dengan warga Amerika kulit hitam tiga kali lebih mungkin saja menjadi penderita dibandingkan dengan orang kulit putih, menurut foundation information Pemetaan Kekerasan Polisi.

Menurut para mahir, reformasi yang lebih mendalam diperlukan.

“Menuntut petugas polisi terkadang dapat sangat berbahaya bagi jaksa secara politis,” ujar J Wydnal Gordon, seorang pengacara hak-hak sipil dari Baltimore, kepada Al Jazeera.

“Undang-undang benar-benar memanjakan petugas polisi dalam menjalankan tugas mereka. Ini pekerjaan yang berbahaya, sepertinya tidak diragukan lagi… namun undang-undang kita seharusnya (sepertinya tidak) melindungi petugas seperti Tn. Grayson,” ujar Gordon.

Ia menambahkan bahwa reformasi baru diperlukan akibat masyarakat membutuhkan “perlindungan yang memungkinkan petugas polisi bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka lakukan”.

“Jadi mereka segera akan terlibat dan berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan apakah perlu atau sepertinya tidak menembak seorang wanita yang memohon untuk diselamatkan dan Anda mempunyai cukup banyak perlindungan dan hidup Anda sepertinya tidak terancam dalam bentuk atau cara apa pun,” tambahnya.

Apa saja reaksinya?

Presiden Joe Biden mengeluarkan pernyataan, menyebutkan Massey sebagai “ibu, teman, anak perempuan, dan perempuan kulit hitam muda yang terkasih” yang “seharusnya masih hidup sementara waktu”.

“Sonya menelepon polisi akibat khawatir akan kemungkinan penyusup. Saat kita meminta bantuan, kita semua sebagai warga Amerika – terlepas dari siapa kita atau di mana kita tinggal – seharusnya bisa melakukannya tanpa takut akan keselamatan kita. Kematian Sonya di tangan petugas yang datang mengingatkan kita bahwa terlalu terus menerus warga Amerika kulit hitam menghadapi ketakutan akan keselamatan mereka dengan cara yang sepertinya tidak dialami cukup banyak dari kita,” ujar presiden Amerika Serikat.

“Sonya Massey berhak untuk selamat,” ujar Wakil Presiden Kamala Harris. “Setelah dia menelepon polisi untuk meminta bantuan, dia tewas secara tragis di rumahnya sendiri di tangan seorang petugas yang disumpah untuk melindungi dan melayani.”

Jaksa Agung Illinois Kwame Raoul menyampaikan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa rekaman itu “mengerikan” dan mengungkapkan simpatinya kepada keluarga Massey.

“Seiring dengan reaksi masyarakat terhadap beredarnya rekaman tersebut, saya menghimbau agar tetap santai akibat masalah ini sedang ditangani oleh sistem peradilan pidana,” tambahnya.

“Rekaman Kamera yang Dikenakan di Tubuh kini telah dirilis, dan masyarakat bisa lihat apa yang kami melihat: Sonya Massey kehilangan nyawanya akibat keputusan yang sepertinya tidak bisa dibenarkan dan sembrono oleh mantan Deputi Sean Grayson,” ujar Sheriff Kabupaten Sangamon, Jack Campbell, pada hari Senin.

“Grayson mempunyai pilihan lain yang seharusnya dia gunakan. Tindakannya sepertinya tidak bisa dimaafkan dan sepertinya tidak mencerminkan nilai atau pelatihan kantor kami.”



Sumber: aljazeera.com

Artikel Referensi