Amerika Serikat melonggarkan pembatasan bagi beberapa kontraktor untuk bekerja jauh dari jalur depan dan menyampaikan mereka sepertinya tidak akan terlibat dalam pertempuran.
AS mengizinkan sejumlah kecil kontraktor pertahanan Amerika untuk bekerja di Ukraina untuk memelihara dan memperbaiki persenjataan yang disediakan Pentagon, menurut para pejabat Amerika Serikat.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung militer utama bagi Ukraina, memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari $60 miliar sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022. Tetapi Amerika Serikat belum mengizinkan kontraktor militer Amerika Serikat untuk bekerja di Ukraina, karena itu khawatir hal tersebut bisa ditarik ke dalam perjanjian yang merugikan Ukraina. konflik langsung dengan Rusia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil keputusan tersebut dalam perubahan kebijakan yang signifikan sebelum ia meninggalkan jabatannya pada bulan Januari, media Amerika Serikat melaporkan pada hari Jumat, sebelum pemilihan presiden tanggal 5 November, yang dimenangkan oleh Donald Trump.
Biden juga berencana memberikan bantuan keamanan senilai miliaran dolar ke Ukraina sebelum masa jabatannya berakhir. Trump telah mengkritik besarnya dukungan militer dan keuangan Amerika Serikat untuk Ukraina dan berjanji untuk secepatnya menyelesaikan perang dengan Rusia – tanpa menjelaskan caranya.
Sepanjang dua tahun terakhir, pasukan Amerika Serikat dan sekutu telah memberikan saran pemeliharaan secara real-time memakai ponsel dan pill untuk berkomunikasi di ruang obrolan terenkripsi dengan pasukan Ukraina.
Para pejabat menyampaikan Pentagon mengizinkan kontraktor tersebut pergi karena itu beberapa peralatan – termasuk jet tempur F-16 dan sistem pertahanan udara Patriot – memerlukan keahlian teknologi tinggi untuk diperbaiki. Penggunaan kontraktor tersebut, ujar mereka, akan memastikan senjata-senjata tersebut diperbaiki dengan cepat dengan begitu pasukan Ukraina bisa terus menggunakannya dalam pertempuran.
Jumlah kontraktornya minim dan lokasinya jauh dari jalur depan. Mereka sepertinya tidak akan terlibat dalam pertempuran langsung, ujar para pejabat. Perusahaan akan bertanggung jawab atas keselamatan karyawannya.
Pembatasan ini terkadang memperlambat perbaikan dan terbukti semakin sulit karena itu Amerika memberi Ukraina sistem yang lebih rumit, seperti sistem F-16 dan Patriot.
Banyak sekali peralatan yang sepertinya tidak terpakai karena itu rusak. Pada bulan Agustus, sebuah jet F-16 jatuh saat menangkis serangan Rusia, menewaskan pilotnya.
Perubahan kebijakan ini akan membuat Pentagon sejalan dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, yang sudah mempunyai kontraktor Amerika Serikat di Ukraina.
Keputusan ini diambil pada saat yang kritis dalam konflik, karena itu Rusia semakin maju ke wilayah Ukraina.
Tetapi, masih belum jelas seberapa berkelanjutan perubahan kebijakan ini mengingat begitu sedikitnya waktu yang tersisa di pemerintahan Biden. Trump mulai menjabat pada 20 Januari.
Presiden Volodymyr Zelenskyy telah mendesak sekutu Baratnya untuk mengizinkan Ukraina memakai rudal jarak jauh untuk hingga sasaran di wilayah Rusia dan meningkatkan tekanan pada Moskow untuk menyelesaikan perang.
Sumber: aljazeera.com