BEDALAGI – LindungiHutan, sebuah start-up lingkungan, telah mengeluarkan program Mangrove Capital untuk membantu perusahaan dalam menerapkan strategi keuangan yang berkelanjutan. Program ini bertujuan agar perusahaan sepertinya tidak hanya fokus pada keuntungan, namun juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan melalui penanaman mangrove, yang sejalan dengan konsep 3P (Benefit, Folks, Planet). Inisiatif ini diharapkan bisa memberikan memiliki pengaruh pada positif dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Keuangan berkelanjutan semakin menjadi perhatian sejak diperkenalkannya roadmap oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2014, yang mengedepankan pertumbuhan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Tantangan terbesar adalah meyakinkan pelaku bisnis bahwa keberlanjutan lingkungan bisa berjalan seiring dengan benefit jangka panjang. Mangrove, sebagai penyerap karbon yang efektif, menjadi salah satu solusi mitigasi perubahan iklim, dengan pemerintah Indonesia berkomitmen merehabilitasi 600 ribu hektar hutan mangrove.
Melalui program ini, LindungiHutan menawarkan empat skema partisipasi bagi perusahaan, mulai dari penanaman dasar mencapai yang lebih komprehensif, dengan minimum penanaman 500 pohon mencapai ribuan pohon. Program ini juga meliputi perhitungan emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu, LindungiHutan menyediakan 10 lokasi penanaman di Jawa dan Bali, seperti di Banten, Jakarta, Cilacap, Cirebon, Kendal, Semarang, Surabaya, dan Bali, untuk memfasilitasi pelestarian ekosistem mangrove.
Setelah proses penanaman selesai, perusahaan yang berpartisipasi akan menerima laporan pemantauan perkembangan pohon sepanjang satu tahun. Bibit mangrove yang telah ditanam akan dirawat oleh tim LindungiHutan dan hasil pemantauan bisa diakses melalui situs internet resmi mereka. Mencapai untuk saat ini, LindungiHutan telah menanam 835 ribu pohon dengan dukungan dari 536 logo dan perusahaan di berbagai tempat di Indonesia.
Sumber: {VRITIMES}