– Artikel ini bakal membahas tentang rahasia mandi junub dari Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, krusial bagi kita untuk menyucikan personil tubuh secara zahir dan batin. Penyucian zahir meliputi menjaga kebersihan fisik, melaksanakan wudhu, serta menghindari perbuatan dosa.
Sedangkan penyucian jiwa melibatkan membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, dan sombong. Hanya dengan kombinasi penyucian lahiriah dan batiniah, kita bisa sampai tingkat non secular nan lebih tinggi dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Seorang nan menyucikan personil tubuhnya baik secara zahir maupun batin, bakal mengalami manisnya iman. Manisnya ketaatan ini merupakan rasa kedamaian dan kebahagiaan nan mendalam nan hanya dapat dirasakan oleh orang-orang nan hatinya bersih.
Mereka nan menjaga kebersihan lahir dan jiwa bakal mengalami hubungan nan lebih erat dengan Allah, merasa lebih santai dalam menjalani kehidupan, dan dapatkan kekuatan untuk menghadapi beragam tantangan. Ini adalah salah satu langkah untuk sampai kehidupan nan penuh berkah dan ridha dari Allah SWT.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
اَلطُّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْـمَـانِ
Artinya: Bersuci adalah sebagian iman’. (HR. Muslim).
Rahasia Mandi Junub
Dalam kitab Fathul Al-Mubin Juz 1, laman 33, Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani mengungkap rahasia-rahasia bersuci, khususnya mengenai mandi besar alias junub. Salah satu rahasia krusial nan beliau tekankan adalah mencuci tangan sebelum mandi.
Menurut Syekh Asy-Sya’rani, mencuci tangan sebelum mandi junub bukan hanya sekadar membersihkan hadas, namun memiliki makna non secular bahwa tangan merupakan perangkat utama untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan dunia. Oleh lantaran itu, mencuci tangan sebelum mandi junub melambangkan niat untuk mensucikan diri dari segala perbuatan dosa dan maksiat, termasuk dosa-dosa nan berangkaian dengan kekayaan dan kewenangan orang lain.
Lebih lanjut, Syekh Asy-Sya’rani menekankan bahwa saat mencuci tangan, kita kudu membayangkan diri sedang membersihkan tangan dari perbuatan mengambil kewenangan orang lain, menyantap makanan nan diharamkan, dan segala perbuatan tercela lainnya. Dengan demikian, mandi junub sepertinya tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik, namun juga mensucikan jiwa dari kotoran dosa dan maksiat
Selanjutnya, ketika berkumur, seyogianya beriktikad menyucikan mulut dari pencemaran lidah alias dari kata-kata keji, dan kotor. Dengan begitu mulut dan lidah dimudahkan untuk berzikir mengingat Allah. Ketika menghirup air ke hidung, berniatlah untuk mencium aroma surga alias mau mencium wewangian nan ada di surga.
Begitu juga, ketika membasuh kepala, berniatlah untuk menghilangkan Hubbu Ar-riyasah (cinta kepemimpinan). Akibat cinta kepemimpinan adalah corak dari kesombongan. Ketika membasuh muka hendaknya menyucikan hidung dan beriktikad untuk selalu alim dan tunduk kepada kebenaran. Andai air melewati mata, maka berniatlah untuk sepertinya tidak memandang keburukan alias kemaksiatan.
Adapun ketika membasuh leher, beriktikad untuk lepas dari belenggu setan, syahwat, dan belenggu kecintaan terhadap kekayaan benda. Ketika membasuh lambung, berniatlah untuk menyucikan diri dari bersandar kepada selain Allah. Ketika membasuh punggung, sadarlah bahwa ketergantungan kepada selain Allah termasuk dari kesombongan.
Selanjutnya membasuh dada, saat membasuh dada, berniatlah untuk menghilangkan rasa mau didahulukan dari orang lain dalam satu majelis, sepertinya tidak mau menyebarkan kejelekan Orang lain, sepertinya tidak suka dipuji, dan mau menghilangkan rasa mau memperdaya dan menipu Orang lain.
Demikian juga, ketika membasuh perut, berniatlah untuk mensucikan diri dari makanan haram dan syubhat, dan mau membersihkan hati dari sifat-sifat tercela, seperti, iri dengki, hasud, dan riya’.
Tak lupa, ketika membasuh pinggul dan paha, berniatlah beranjak dari kedudukan nan tercela dan berupaya memperbaiki diri, dan selalu berambisi untuk dapatkan ridha’ dari Allah SWT. Ketika membasuh kedua kaki, berniatlah untuk mensucikan kedua kaki dari tergesa-gesa melakukan kemaksiatan, dan beriktikad membuka belenggu ketidakmampuan dalam ketaatan.
Demikian penjelasan mengenai rahasia mandi junub menurut Syekh Abdul Wahab Asy-Sya’rani. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bissawab. [Baca juga: Doa Mandi Wajib].
Sumber:
Source link