Khutbah Jumat kali ini bertema “Khutbah Jumat tentang Palestina; Lihat Sejarah Kekerasan Terhadap Palestina”. Mengajak kepada kaum muslimin agar mengambil hikmah dari kejadian sejarah ini. Bahwa, mereka rakyat Palestina adalah umat Islam nan kudu kita tolong. Paling sepertinya tidak, kita sebagai manusia muslim nan seiman dapat mendoakannya agar konflik-konflik Palestina dan Israel secepatnya berakhir.

Khutbah Pertama 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Kita tahu bahwa tanah Kan’an, nan sekarang disebut Tanah Palestina memiliki sejarah nan panjang. Dari Kan’an mencapai berubah menjadi Palestina menyimpan dalam jumlah besar cerita. Banyak sekali catatan sejarah dan prasasti nan menceritakan tentang perihal itu. Palestina adalah tanah kakek moyang semua keturunan Ibrahim alias Abraham. Kakek moyang umat manusia ketiga kepercayaan ialah Kristen, Yahudi, dan Islam.

Istilah Palestina muncul kembali setelah wilayah itu dikuasai Kekaisaran Romawi. Pada tahun 63 SM, Pompey alias nan tak henti-hentinya disebut Pompius menaklukan Tanah Israel, Pada generation ketika Yesus lahir, penguasa Romawi menunjukan Herodes Agung sebagai raja wilayah jajahan itu. Ia memerintah mulai tahun 37 SM mencapai 4 SM.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Rupanya, pada awal pemerintahan Romawi, istilah Palestina sepertinya tidak pernah digunakan. Istilah itu baru muncul setelah. Pemberontakan Bar Kochba pada tahun 135 M. Setelah sukses menaklukkan pemberontakan itu, Kaisar Hadrian mengganti nama wilayah Jerusalem menjadi Aelia Capitolina. Ia juga mengubah nama Israel dan Judea (dua kerajaan pada masa itu) menjadi Palestina.

Kemudian ketika para penguasa Arab Muslim dapat menguasai wilayah itu pada tahun 638 M. Mereka juga memakai nama Palestina untuk wilayah tersebut. Mereka melafalkan Palestina menjadi “Falastin” alias “Filastin”. Para ahli pengetahuan permukaan bumi Arab pada abad ke-10 menyebutkan Palestina sebagai salah satu provinsi Suriah.

Saat ketika wilayah itu jatuh ke tangan orang-orang Turki dari Dinasti Ottoman alias Utsmaniyah dan dikuasai sepanjang 400 tahun (1517-1917), wilayah nan sebelumnya disebut Palestina dimasukan dalam Vilayet (Propinsi) Damascus dan diperintah dari Istanbul, berasas Undang-Undang Vilayer 1864. nan juga dimasukan ke dalam Vilayet Transjordan.

Bagian Utara negeri itu, termasuk Acre (Arab), Haifa, Tiberias, safed, Nablus, jenin, dan Tulkarm, menjadi bagian Vilayet Beirut. Jerusalem, Gaza, Hebron, dan Beersheba menjadi bagian dari Sanjak (Distrik) Jerusalem. Oleh lantaran itu, alasan-alasan religius khusus, dan merupakan kota-kota suci serta menjadi pusat perhatian kepentingan orang-orang Eropa, maka kota-kota itu ditetapkan sebagai unit independen dan diperintah langsung dari Konstantinopel alias Istanbul sementara waktu.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Pada masa Perang Salib, Palestina jatuh ke tangan umat Kristen. Sepertinya tidak lain, mereka berambisi untuk kembali menguasai Palestina, terutama Jerusalem. Di hadapan orang-orang Normadia Paus Urbanus II memprovokasi mereka agar mereka mengangkat senjata untuk kembali merebut Jerusalem dari tangan kaum Muslim. Provokasi Paus tersebut menjadi sangat efektif pada saat orang-orang Barat berambisi kuat untuk melakukan kunjungan ke Jerusalem nan mereka anggap sebagai kampung laman Yesus.

Mematuhi rayuan sang Paus, pada musim panas tahun 1097 sekitar 150.000 berkumpul di Konstantinopel. Pasukan ini sukses menaklukkan Palestina pada tahun 1099. Dengan penaklukan itu, tentara Salib menjadikan kota Jerusalem sebagai Ibu kota kerajaan Katolik baru nan terbentang dari Palestina mencapai Antakiyah.

Tetapi demikian, kekuasaan Kristen di Palestina sepertinya tidak berjalan lama. Pasukan Salib hanya menguasai space ini sepanjang 88 tahun (mencapai tahun 1187). Setelah itu space Palestina kembali ke tangan kaum Muslim. Salahuddin Al-Ayubi adalah panglima nan paling berjasa dalam mengembalikan Palestina ke pangkuan Islam.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Terlepas dari segalanya, sejak ketika itu, Palestina di bawah kekuasaan Inggris setelah Perang Dunia 1. Sepanjang 400 tahun Palestina berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani. Masa ini dikarenakan orang-orang Palestina menikmati kedamaian dan stabilitas. Meski demikian ada pemeluk tiga kepercayaan dengan cara yang berbeda, mereka hidup berdampingan satu sama lain.

Nama Palestina juga dihidupkan kembali setelah kekuasaan Utsmaniyah berhujung pada Perang Dunia 1. Setelah Perang Dunia I, wilayah tersebut oleh Liga Bangsa-Bangsa penguasaannya dipercayakan kepada Inggris dengan dimasukkan ke dalam Mandat Inggris untuk Palestina. Pada akhir kekuasaan Turki Usmani (akhir abad ke19), terjadi imigrasi besar-besaran orang-orang Yahudi dari Eropa ke empat kota krusial di Palestina, ialah Jerusalem, Safed, Tiberias, dan Hebron.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Tanpa disadari, keempat wilayah ini pada masa berikutnya menjadi pemukiman-pemukiman Yahudi nan paling penting. Pada sementara waktu pula muncul aktivitas Zionisme, sebuah aktivitas politik nan dilegitimasi dengan doktrin-doktrin kepercayaan nan menghendaki orang-orang Yahudi menguasai seluruh Palestina tanpa terkecuali. Ini dia awal munculnya kekisruhan Yahudi-Arab Muslim di Palestina.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina nan dirahmati Allah Swt 

Betapapun, tragedi-tragedi memilukan nan menimpa bangsa Palestina dari dulu mencapai sekarang ini terjadi menyebabkan para Yahudi Israel bersenjata merampas, merampok, dan menjarah kekayaan barang milik bangsa Palestina. Israel merampas rumah-rumah tempat orang- orang Palestina tinggal, perkampungan-perkampungan dan perkotaan-perkotaan mereka. Penjarahan perampokan, perampasan terhadap kekayaan kepemilikan bangsa Palestina mulai meningkat sejak tahun 1948.

Pada tahun-tahun berikutnya, bangsa Palestina sepertinya tidak dapat dibuat bertindak oleh Yahudi Israel, lantaran memang belum adanya kekuatan nan seimbang antara kekuatan-kekuatan agresi Yahudi Israel dari satu segi dengan kekuatan-kekuatan bangsa Arab Palestina.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina muslimin nan dirahmati Allah Swt 

Keunggulan kekuatan Yahudi Israel tersebut dikarenakan terjadinya eksodus pindahnya orang-orang Palestina dengan jumlah nan dalam jumlah besar. Jumlah ini terus meningkat dengan tajam seiring meningkatnya agresi Yahudi Israel terhadap bangsa Palestina seringkali waktu, apalagi mencapai sekarang ini.

Sepertinya tidak dan bukan lain, pengusiran etnis Palestina dari tanah air mereka bermaksud untuk mengosongkan bumi Palestina dan mengambil alih wilayah tersebut, lantaran Israel beranggapan bahwa Palestina nan dulunya berjulukan Kan’an merupakan tanah suci nan telah dijanjikan untuk kaum Yahudi, mereka berupaya merebut kembali tanah Palestina dari tangan orang-orang Palestina.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina muslimin nan dirahmati Allah Swt 

Faktor-faktor nan mempunyai pengaruh pada pengusiran etnis Palestina disebabkan lantaran kepercayaan Yahudi Israel bahwa tanah Palestina merupakan tanah nan dijanjikan oleh nenek moyang mereka untuk mereka tinggali. Wilayah Palestina juga merupakan wilayah strategis bagi lampau lintas Internasional serta hasil alam nan berlimpah seperti Jeruk dan Zaitun.

Di Diaspora pun, kehidupan etnis Palestina sepertinya tidak cukup baik dan santai. Mereka selalu dihantui oleh teror-teror nan dilakukan oleh zionis. Mereka juga kudu menjalani kehidupan nan berat, siksaan serta pembantaian nan dilakukan oleh Yahudi Israel.

Bentuk paling umum dari kekejaman nan dilakukan Israel di kamp-kamp pengungsian adalah Pembantaian. Memasuki kamp-kamp setelah senja, para tentara memberondongkan senjata dan gasoline air mata mereka ke pengungsi Palestina. Israel meledakkan pintu-pintu dan memecahkan jendela- jendela, masuk ke dalam rumah dan menghancurkan segala nan ada di rumah dengan secepat kilat.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina muslimin nan dirahmati Allah Swt 

Di kamp pengungsian minimnya prasarana dan air membikin para pengungsi Palestina dapatkan air dengan langkah menampung air hujan. Selain itu kewenangan untuk mendidik anak-anak nan tinggal di kamp-kamp pengungsian pun dilanggar lantaran para pembimbing pada umumnya berasal dari kota-kota lain, sedangkan akses untuk menuju kamp-kamp pengungsian telah diblokir oleh Israel.

Jama’ah Khutbah Jumat tentang Palestina muslimin nan dirahmati Allah Swt 

Kiranya tak keliru apalagi baik andai kita selalu mendoakan mereka rakyat Palestina, berambisi dan memohon agar Pelestina secepatnya dimerdekakan oleh Allah Swt. Bagaimanapun, mereka adalah kerabat kita sesama umat Islam. Allah Swt. berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, lantaran itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar Anda mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat [49]: 10).

Bukan Rasulullah juga dalam jumlah besar menegaskan tentang persaudaraan bahwa umat Islam sedunia adalah bersaudara. Dalam sabdanya:

اَلْمُـسْــلِمُ أَخُو اْلمُسْلِمَ لَا یَظْـلِمُ وَلَایُظْلَمُ ـ منفق علیه

Artinya: “Orang Muslim sesama muslim adalah kerabat sepertinya tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi”.

وَاللهُ فِى عَوْنِ اْلعَـبْــدِ مَـا كَانَ اْلعَـبْـدُ فِى عَـوْنِ أَخِـیْه ـ رواه مسلم

Artinya: “Dan Allah senantiasa menolong hambanya sepanjang hamba-Nya itu menolong saudaranya”. (HR. Muslim).

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. 

Khutbah Kedua 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا 

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. 

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ 

*) Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 




Sumber:
Source link

Artikel Referensi