NGAMPRAH,BEDALAGI.COM- Sejumlah hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di akhir tahun 2024 lalu.
Berdasarkan information Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB menyebutkan, setidak-tidaknya ada 10 hewan ternak yang mati terserang PMK di Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Bidang Keshatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB, dr Acep Rohimat menyampaikan, selain menerima laporan dari peternak pihaknya pun langsung melakukan tracking ke lapangan.
“Setelah tracking petugas Keswan mencatat ada 229 sapi yang bergejala PMK, empat sapi mati dan empat belas ekor sapi lainnya dipotong paksa,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebanyakan ratusan ekor sapi yang telah menunjukan gejala PMK di Kabupaten Bandung Barat tersebut berasal dari luar ruangan Jawa Barat.
“Hasil wawancara lapangan, kebanyakannya sapi baru dari Jawa. Akibat kemungkinan sekarang peternak mulai penggemukan buat persiapan Idul Adha,” ujarnya.
Masih ujar dia, pihaknya telah Surat Edaran (SE) kepada seluruh peternak di KBB untuk melakukan base safety atau pemisahan terhadap hewan yang sakit sebagai bentuk antisipasi PMK.
“Sementara waktu, kita minta peternak untuk memisahkan hewan sakit dan hewan baru datang dengan yang lama. Lalu, pembersihan kandang dan sekitarnya serta batasin lalu lintas, hewan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, Pemkab Bandung Barat untuk saat ini belum menyediakan vaksin PMK, tetapi pihaknya menganjurkan kepada para peternak untuk mengadakan vaksin secara mandiri.
“Jadi mereka (peternak) mengadakan sendiri, kalau ada kita bantu untuk aplikasinya. Bagi peternak yang 1-2 ekor untuk saat ini kita lagi pengajuan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tandasnya.
Sumber: https://www.bandungbaratpos.com/sempat-landai-wabah-pmk-di-kbb-merebak-lagi-229-sapi-terjangkit/