BEDALAGI – Raoul Friend, CEO Actual Imaginative and prescient dan analis keuangan ternama, baru-baru ini mengejutkan dunia kripto dengan mengalihkan sebagian besar aset likuidnya ke Solana (SOL). Langkah tersebut memicu spekulasi tentang potensi Solana untuk menyaingi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Friend mencatat kinerja Solana yang mengesankan tahun ini, dengan kenaikan sekitar 75%, dibandingkan dengan kenaikan Bitcoin sebesar 58% dan Ethereum sebesar 42%. Pengalaman pengguna yang lancar dan sistem tertutup yang efisien adalah faktor penting di balik keputusannya.

Dukungan dari Franklin Templeton, perusahaan manajemen aset international dengan aset kelolaan lebih dari $1,64 triliun, telah meningkatkan minat terhadap Solana. Potensi ETF SOL spot semakin memperkuat posisi Solana di pasar. Meski demikian tantangan regulasi bisa menghambat kemajuan ini, prospek jangka panjang Solana tampak sangat menjanjikan. Raoul Friend lihat ini sebagai peluang besar bagi pertumbuhan Solana, terutama dengan dukungan institusional yang kuat.

Solana juga mempunyai mempunyai pengaruh pada yang signifikan terhadap nilai mata uang lokal seperti IDR (Rupiah Indonesia), terutama bagi investor di Indonesia. Harga SOL terhadap IDR dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk quantity perdagangan international dan kebijakan regulasi setempat. Kenaikan harga Solana bisa meningkatkan nilai portofolio investor dalam nilai mata uang Rupiah, yang memperlihatkan mempunyai pengaruh pada positif adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

Palapa, melalui PT International Karya Wisesa, berada di jalur depan inovasi blockchain dan aset kripto. Dengan visi untuk mendorong adopsi teknologi blockchain, Palapa menciptakan ekosistem yang mudah digunakan. Palapa Token (PLPA), yang didaftarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dibangun memakai blockchain Ethereum dengan standar ERC-20, memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.

Sumber: WAKTU VRI

Source link

Artikel Referensi