BEDALAGI.COM – D3 Labs bekerja sama dengan BTN dan PT Reliance Funding Supervisor (RMI) mengorbitkan tokenisasi aset actual estat pertama di Indonesia memakai teknologi blockchain.
Proyek ini, di bawah skema Dana Investasi Actual Estat (DIRE), melibatkan BTN yang menyediakan aset actual estat, RMI yang mengelola investasi, dan D3 Labs yang menyediakan infrastruktur blockchain.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan pasar keuangan Indonesia dengan investor international, yang memperlihatkan kemampuan D3 Labs untuk memenuhi standar kepatuhan BTN yang ketat.
Lanskap investasi Indonesia semakin menarik bagi investor international, dengan potensi investasi langsung asing (FDI) yang signifikan. Populasi negara yang besar dan kelas menengah yang terus berkembang menjadikannya pasar yang menjanjikan, terutama di sektor real estat yang tangguh.
Daya tarik ini telah menarik investor dari kawasan seperti Asia Tenggara, Hong Kong, Tiongkok, India, Australia, Jepang, dan Prancis, yang terus berinvestasi dalam proyek actual estat di Indonesia.
Adopsi blockchain untuk tokenisasi aset keuangan telah berkembang pesat karena itu likuiditas dan efisiensinya. Menurut Tigran Adiwirya, CEO D3 Labs, pasar international untuk REIT yang tercatat bernilai $2 triliun, dengan pasar tokenisasi sampai $178 juta pada tahun 2023. Pertumbuhan ini, yang didorong oleh teknologi blockchain, menghadirkan peluang bagi D3 Labs, BTN, dan Reliance untuk mendapatkan manfaat dari pasar yang sedang berkembang. BTN memberi dorongan untuk inovasi ini untuk memperluas akses investasi properti baik di dalam negeri maupun internasional, dengan mendapatkan manfaat dari uji coba sandbox dengan OJK untuk kepatuhan regulasi.
D3 Labs menyediakan solusi blockchain bagi lembaga keuangan yang ingin menerapkan inovasi virtual. Teknologi mereka, SeaSeed, memungkinkan lembaga untuk mengelola transaksi dan kerahasiaan information secara mandiri.
Didirikan pada tahun 2022, D3 Labs bertujuan untuk menyederhanakan sistem dan layanan keuangan, menawarkan peningkatan kontrol, transparansi, dan inovasi. Inisiatif ini sejalan dengan kerangka regulasi yang ditetapkan oleh OJK pada tahun 2017, yang menawarkan manfaat seperti pendanaan baru, insentif pajak, dan peningkatan likuiditas aset bagi penerbit, serta alternatif investasi properti yang terjangkau, terlindungi dari inflasi, dan transparan bagi investor.
Sumber: {VRITIMES}