Senator Amerika Serikat Marco Rubio dikenal akibat pandangannya yang keras terhadap Tiongkok dan dukungan kuatnya terhadap Israel.
Presiden terpilih AS Donald Trump diprediksi akan menyalonkan Senator Florida Marco Rubio sebagai menteri luar negerinya, menurut laporan berbagai media.
Trump pada hari Senin tampaknya telah untuk membuat pilihan Rubio, meski demikian ia masih dapat berubah pikiran, menurut laporan media termasuk The New York Times, CNN, CBS Information dan Reuters, mengutip sumber yang sepertinya tidak dikatakan namanya yang mengetahui keputusan tersebut.
Rubio, yang dikenal akibat pandangan kebijakan luar negerinya yang keras, akan menjadi orang Amerika Hispanik pertama yang menjabat sebagai diplomat utama Washington andai ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut.
Nama-nama lain yang muncul sebagai kandidat dalam laporan media termasuk Richard Grenell, yang menjabat sebagai duta besar untuk Jerman pada masa jabatan pertama Trump, dan Robert O'Brien, mantan penasihat keamanan nasional Trump.
Rubio, yang menjabat di Komite Intelijen Senat dan Komite Hubungan Luar Negeri, adalah tokoh terkini yang diprediksi akan bekerja di bawah Trump ketika susunan pemerintahannya mendatang dengan cepat mulai terbentuk.
Trump pada hari Senin menunjuk Tom Homan, mantan direktur Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai, sebagai “raja perbatasan”, dan Elise Stefanik, anggota DPR dari New York, sebagai duta besar untuk PBB.
Sejak terpilih menjadi anggota Senat Amerika Serikat pada tahun 2010, Rubio terkenal mempunyai pandangan jalur keras terhadap musuh-musuh Amerika Serikat seperti Tiongkok, Iran, Venezuela, dan Kuba.
Dia juga dengan gigih memberi dorongan untuk perang Israel di Gaza, dan menyampaikan kepada seorang aktivis perdamaian tahun lalu bahwa Hamas “100 persen harus segera disalahkan” atas kematian warga Palestina di wilayah tersebut.
“Saya ingin mereka menghancurkan setiap elemen Hamas yang dapat mereka peroleh,” ujar Rubio dalam konfrontasi dengan salah satu pendiri Code Red, Medea Benjamin, pada bulan Desember.
“Orang-orang ini adalah hewan ganas yang melakukan kejahatan mengerikan dan saya harap kalian mempostingnya akibat itulah posisi saya.”
Sepanjang kampanye kepresidenannya yang gagal pada tahun 2016, Rubio berulang kali bentrok dengan Trump, mengejek saingannya tersebut akibat ukuran tangannya dan warna kulitnya yang kecokelatan.
“Donald sepertinya tidak akan membuat Amerika hebat, dia akan membuat Amerika menjadi oranye,” ujar Rubio tentang kandidat terdepan Partai Republik pada rapat umum kampanye.
Rubio kemudian memberi dorongan untuk Trump pada pemilu tahun 2016 dan bertindak sebagai penasihat kebijakan di negara lain mantan presiden tersebut sepanjang kegagalannya pada pemilu tahun 2020.
Sepanjang pencalonan terakhir Trump untuk Gedung Putih, Rubio diangkat sebagai calon wakil presiden dan muncul bersamanya di berbagai acara sepanjang kampanye.
Sumber: aljazeera.com